EmitenNews.com - Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) hingga sembilan bulan pertama 2021, berhasil memperbaiki kinerjanya dengan catatan laba bersih sebesar Rp17,01 miliar. Naik 10,63 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 15,38 miliar.

 

Merujuk data laporan keuangan ADHI, Senin (1/11/2021). Hingga 30 September 2021, pendapatan usaha ADHI turun 13,08 persen year on year (yoy) menjadi Rp7,35 triliun. Dari sebelumnya tercatat pendapatan Rp8,45 triliun.

 

Emiten konstruksi itu membukukan beban pokok pendapatan senilai Rp6,26 triliun atau turun dari sebelumnya Rp7,31 triliun. Sehingga laba brutu di kuartal III 2021 tercatat Rp1,08 triliun atau lebih rendah dari posisi tahun sebelumnya Rp1,14 triliun.

 

Setelah terpangkas olah beban penjualan Rp8,44 miliar, beban umum dan administrasi Rp482,07 miliar, Maka laba usaha tersisa Rp594,90 miliar lebih tinggi dari sebelumnya Rp582,07 miliar. Namun, ADHI mengantongi laba ventura bersama sebesar Rp184,53 miliar naik daru Rp82,16 miliar.

 

Laba sebelum pajak ADHI sebesar Rp30,42 miliar atau naik dari Rp26,18 miliar dan beban pajak tercatat Rp7,41 miliar turun dari Rp10,63 miliar. Dengan begitu maka laba per saham dasar ADHI tercatat Rp4,78 per lembar naik dari sebelumnya Rp4,32 per lembar saham.

 

Adapun posisi aset ADHI per 30 September 2021 senilai Rp40,75 triliun atau naik signifikan dari sebelumnya Rp38,09 triliun di akhir 2020. Pertumbuhan ini dikontribusi oleh liabilitas yang naik jadi Rp35,16 triliun dari Rp32,51 triliun dan ekuitas tercatat Rp5,59 triliun atau naik juga dari sebelumnya Rp5,57 triliun.

 

Sementara untuk posisi keuangan emiten yang juga sangat penting adalah kas dan setara kas akhir periode ADHI yang terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka  yang terkumpul sebesar Rp1,62 triliun atau mengalami penyusutan dari sebelumnya Rp2,04 triliun.