EmitenNews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus membuktikan komitmen menjadi motor perekonomian Indonesia, selama 128 tahun usianya, melalui perluasan inklusi keuangan. Itu terlihat dari peran BRI mengoptimalkan sumber daya, dengan memperluas jangkauan dan melakukan pemberdayaan terutama di segmen usaha mikro serta ultramikro.

 

Tak diragukan lagi, BRI yang core bisnisnya UMKM serta lebih spesifik memiliki portofolio kredit mikro mencapai lebih dari 40%, fokus melayani masyarakat untuk mendukung inklusi keuangan negeri. Di sisi lain, dalam memperkuat pemberdayaan bisnis mikro, BRI berkomitmen secara komprehensif memastikan keberlanjutan perusahaan.

 

Dalam rilisnya, Rabu (20/12/2023), Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa alokasi kredit BRI telah berdampak nyata terhadap masyarakat Indonesia. Sesuai business model-nya, BRI telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. 

 

“Berdasarkan riset internal, BRI telah berkontribusi sekitar 70% dari 85,1% pencapaian indeks inklusi keuangan Indonesia yang disurvei pada tahun 2022,” jelas Sunarso.

 

Dalam penyaluran kredit terhadap pelaku UMKM, BRI mengedepankan peningkatan kapabilitas pemberdayaan. Setidaknya ada tiga tahap pemberdayaan. Pertama, literasi dasar yang mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.

 

Kedua, mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.

 

Ketiga, literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global. Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.

 

Berikutnya adalah kapabilitas channel. Pelaku UMKM yang jumlahnya sangat dominan, membutuhkan channel yang sangat beragam. BRI Group memiliki berbagai channel pemberdayaan yang dapat masuk dalam berbagai kategori usaha seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, Desa Brilian, LinkUMKM, juga PNM mekaar. 

 

“Berikutnya adalah kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan terakhir adalah kapabilitas kolaborasi,” imbuhnya.