EmitenNews.com—Pergerakan IHSG menemui resistance di 6900-6920. Konfirmasi resistance breakout pada level tersebut memvalidasi sinyal bullish reversal dari pola double bottom untuk long-term. 

 

“Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan masih cenderung menguji resistance 6900-6920 tersebut dan masih ada potensi konsolidasi di bawah resistance,” kata Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, Jumat (3/2/2023).

 

IHSG ditopang oleh penguatan nilai tukar Rupiah ke Rp14,875/USD (-0.64%) di Kamis sore (2/2) merespon keputusan The Fed memperlambat kenaikan The Fed Rate menjadi 25 bps dalam FOMC Februari 2023. Kebijakan ini memberikan ruang bagi BI untuk membatasi sukubunga acuan di 6%, mengingat inflasi domestik juga turun ke 5.28% di Januari 2023, lebih rendah dari perkiraan.

 

Dengan demikian, dalam jangka pendek, saham-saham rate-sensitive bisa diperhatikan. Seperti BSDE, PWON dan BBKP. Saham-saham consumer-related, seperti UNVR, PGAS, AKRA, CPIN dan KLBF juga bisa diperhatikan.