EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat. Itu akan didukung lonjakan beberapa harga komoditas seperti nikel, timah, emas, dan peluang aksi beli asing akan berlanjut.


Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Senin (10/1), IHSG akan menyusuri support level 6.645, dan resistance level 6.755. Sejumlah saham lain beli antara AALI support Rp9.825, resisten Rp10.075, BSDE support Rp1.020, resisten Rp1.060, BMRI support Rp6.975, resisten Rp7.125, dan MAPI support Rp750, resisten Rp785.


Koreksi indeks bursa Wall Street seiring saham sektor teknologi kembali tertekan dipicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun akan menjadi sentimen negatif pasar. ”Ini harus menjadi perhatian pelaku pasar,” tutur Mino, Equity Analis Indo Premier sekuritas, Senin (10/1).


Pada perdagangan akhir pekan lalu indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah. Dow Jones melemah 5 poin (0,01 persen) menjadi 36.232, S&P 500 terkoreksi 19 poin (0,41 persen) pada level 4.677, Nasdaq turun 145 poin (0,96 persen) pada posisi 14.936, dan EIDO menguat 0,30 poin (1,30 persen) pada level 23.35. 


Wall Street anjlok menyusul saham sektor teknologi kembali tumbang. Itu dipicu lompatan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun. Sementara itu, data nonfarm payroll tidak sesuai ekspektasi juga turut menjadi tambahan sentimen negatif pasar. Dengan pelemahan itu, sepekan Nasdaq mengalami koreksi 4,5 persen, S&P 500 drop 1,8 persen, sedang Dow Jones tekor 0,29 persen. 


Nah, pada pengujung minggu perdana 2022 imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun ditutup menguat ke level 1,8 persen dari penutupan tahun lalu di kisaran 1,5 persen. Kenaikan itu terjadi setelah risalah rapat dewan gubernur The Fed mengindikasikan potensi penerapan kebijakan moneter ketat berupa kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, dan akan dikurangi neraca bank sentral AS. 


Berdasarkan data departemen tenaga kerja, pada Desember tahun lalu hanya ada penambahan jumlah pekerja 199 ribu, jauh lebih rendah dari proyeksi ekonom mengharapkan ada penambahan jumlah pekerja 422 ribu. Meski jumlah penambahan pekerja cukup mengecewakan namun angka tingkat pengangguran turun ke level 3,9 persen, angka terendah sejak Februari 2020, dan lebih baik dari perkiraan 4,1 persen. (*)