EmitenNews.com - Intan Baru Prana (IBFN) per 31 Maret 2023 masih rugi Rp12,84 miliar. Bengkak 116 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan amsyong sebesar Rp5,94 miliar. Alhasil, rugi per saham menjadi turun ke level Rp2,83 dari edisi sebelumnya Rp3,92 per eksemplar. 


Perosotan laba itu seiring dengan pendapatan usaha Rp1,13 miliar, anjlok 82 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp6,31 miliar. Beban pokok pendapatan Rp1,10 miliar, membengkak dari edisi sama tahun sebelumnya nihil. Dengan begitu, laba kotor Rp28,06 juta, melorot 95 persen dari periode sama tahun lalu Rp6,31 miliar. 


Beban umum dan administrasi Rp2,33 miliar, susut dari Rp4,94 miliar. Pemulihan penurunan nilai nihil dari tekor Rp3,5 miliar. Beban keuangan Rp313,51 juta, turun dari Rp563,84 juta. Bagi hasil minus Rp495,54 juta, turun dari tekor Rp688,84 juta. Kerugian selisih kurs mata uang asing bersih Rp4,26 miliar, bengkak dari untung Rp697,46 juta. 


Pendapatan bunga dan denda Rp425,31 miliar. Bagian laba entitas asosiasi nihil. Keuntungan lain-lain bersih Rp4,17 miliar dari sebelumnya nihil. Rugi sebelum pajak Rp2,78 miliar, naik dari Rp2,69 miliar. Beban pajak Rp10,05 miliar, meroket signifikan dari episode sama tahun sebelumnya Rp3,25 miliar. 


Defisiensi modal Rp500,90 miliar, turun dari akhir tahun lalu Rp521,80 miliar. Akumulasi defisit Rp1,44 triliun, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp1,42 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,07 triliun, turun dari akhir tahun lalu Rp1,08 triliun. Jumlah aset Rp500,90 miliar, menukik dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp521,80 miliar. (*)