EmitenNews.com - PT Astra International Tbk. (ASII) dalam perhelatan Public Expose Perseroan pada Rabu (27/8) ungkap telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp8,8 triliun pada semester I-2025, setara 35,2% dari total capex Rp25 triliun yang disiapkan tahun ini.

Wakil Presiden Direktur ASII, Rudy, menjelaskan sebagian besar dana capex dialokasikan untuk bisnis kontraktor pertambangan. 

“Realisasi belanja modal Astra sampai semester I-2025 itu sebesar Rp8,8 triliun, terutama dipakai untuk pembelian alat berat untuk bisnis kontraktor pertambangan,” ujar Rudy dalam Public Expose Astra International 2025 di Jakarta, Rabu.

Selain itu, capex digunakan untuk replanting dan spot maintenance di PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), pembelian mesin produksi di PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), serta renovasi dan pembelian lahan baru di bisnis otomotif di OLX.

Rudy menambahkan bahwa fokus belanja modal Astra tahun ini tersebar ke tujuh lini bisnis inti, “Sebagaimana diketahui, kami memiliki tujuh lini bisnis sebagai core portfolio atau bisnis inti dengan tiga lini utama yang selama ini menjadi pendorong kinerja kami.”

Tak hanya itu, Astra juga menggarap sektor lahan basah yakni, transisi energi melalui diversifikasi ke pertambangan non-batubara. 

“Selain itu, kami menjalankan roadmap transisi energi termasuk diversifikasi ke pertambangan non-batubara. Salah satu wujudnya adalah akuisisi PT Stargate Pacific Resources dan Nickel Industries Limited di sektor nikel. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas portofolio dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” kata Rudy.

Sebagai informasi, Astra juga mencaplok bisnis industrial warehouse, melalui anak usahanya yang telah menandatangani perjanjian jual-beli saham bersyarat untuk mengakusisi 83,7 persen saham PT Mega Manunggal Properti Tbk. (MMLP), perusahaan pengembang properti industri dan logistik yang mana tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).