EmitenNews.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kini tengah mempercepat transisi bisnis dengan fokus pada pengembangan di bidang elektrifikasi dan energy transition menuju green energy. Di antaranya, BNBR tengah mengembangkan industri kendaraan listrik serta mulai merambah industri EBT (energi baru dan terbarukan). Strategi baru dari perusahaan tersebut sesungguhnya merupakan langkah lanjutan, amplifikasi dan pengembangan bisnis sebelumnya yang lebih mengandalkan bidang industri manufaktur dan infrastruktur sebagai pilar utamanya.

 

Anindya Novyan Bakrie, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), mengatakan bahwa BNBR merasa perlu untuk terus bertransformasi. “Dunia berubah total ketika perubahan iklim, digitalisasi, dan pandemi Covid-19 terjadi. Saat inipun kita masih berada dalam krisis, dan baru mau memulai upaya pemulihan ekonomi. Transformasi yang kali ini kami jalani dengan demikian menjadi langkah penting bagi perusahaan untuk menyiasati dan mengubah situasi krisis ini menjadi peluang dan kesempatan untuk berkembang”, kata Anindya dalam Paparan Publik Tahunan perusahaan yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Jumat (10/12).

 

“Pada usia menjelang 80 tahun ini, Bakrie Group telah bertransformasi dari bisnis perdagangan umum menjadi manufacturer pipa baja, kemudian berkembang melalui agribisnis, pertambangan dan industri energi; hingga menangani proyek-proyek infrastruktur nasional. Kita perkuat basis manufaktur sambil memulai bisnis baru. Kini saatnya kita masuk elektrifikasi dan energi terbarukan,” ujar Anin, sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie,

 

Anin juga mengatakan, secara khusus saat ini perusahaan mengakselerasi transisi dari industri manufaktur komponen otomotif menuju industri kendaraan listrik  khususnya bus listrik, selain memasuki pengembangan renewable energy dan prefab housing & 3D printing; serta penjajakan beberapa bisnis berbasis teknologi yang dilakukan antara lain bersama-sama dengan perusahaan venture capital dan private equity, Quantum Venture Fund.

 

Bus Listrik

Sejak tiga tahun terakhir, perusahaan menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri kendaraan listrik – khususnya bus – di Indonesia. Bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah electric bus pertama di Indonesia yang lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersial oleh Transjakarta.

 

Bakrie Autoparts telah memasok 30 unit bus listrik melalui salah satu operator Transjakarta dan akan segera dioperasikan dalam waktu dekat ini. “Spesifikasi dan kapasitas bus yang kami pasok ini sama dengan bus saat ujicoba, dengan lantai rendah (lowdeck) dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta,” jelas Dino Ryandi, CEO PT Bakrie Autoparts.

 

Ke depan, perusahaan akan menyediakan lebih banyak unit untuk memenuhi target 100 unit dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di 2022, berupa unit Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan dalam negeri. “Kita juga sudah bekerjasama dengan produsen dan penyedia charger lokal, ini dilakukan demi mengedepankan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Produsen charging station ini juga sudah siap untuk produksi massal dan sudah memenuhi aturan perlistrikan yang berlaku,” tutur Dino menambahkan.

 

PLTS Selayar

Melalui anak usaha PT Bakrie Power, BNBR belum lama ini menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan berkapasitas sebesar 1,3 Mega Watt peak, dan diproyeksikan akan mulai beroperasi secara resmi pada akhir tahun ini.