EmitenNews.com—Kementerian BUMN angkat bicara mengenai rencana keluarnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dari pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Kementerian BUMN ingin agar ada investor strategis.

 

Selain itu, Kementerian BUMN ingin agar ada pendanaan yang dipakai BSI untuk ekspansi.

 

"Pertama sih kita pengin supaya ada investor strategisnya BSI. Di samping itu juga untuk supaya itu pendanaan bisa dipakai untuk ekspansi BSI," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, di Kementerian BUMN , Jakarta, Jumat (17/2/2023).

 

Sebelumnya, Kementerian BUMN mengungkapkan, BSI akan mencari investor strategis. Jika sudah ada investor strategis maka posisi pemegang saham sebelumnya yaitu BRI dan BNI akan digantikan.

 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan saat ini pemegang saham pengendali (PSP) masih dipegang oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

 

"BSI mau tambah floating lagi. Dari pemegang saham pengendali kan Bank Mandiri dan jadi pengendali selamanya serta ada strategis (investor). (Nantinya) BRI, BNI perlahan akan keluar dari BSI, kita lihat peluang pasar," ujar dia dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit di Ritz Carlton Pacific Place, Rabu (15/2).

 

Rencana ini akan menjadi jurus Kementerian BUMN untuk melebarkan pangsa pasar BSI di global. Memang BSI memiliki target menjadi Top 10 Bank Syariah Global di tahun 2025.

 

"Kalau pemegang saham sekarang exit (BRI dan BNI), siapa yang bisa menggantikan dan berapa sizenya? Ini proses terus dan diskusi dengan yang potensial," ujar dia.