EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat. Itu menilik bursa Asia sudah memenuhi zona hijau. Lalu, diperkuat dengan lonjakan harga komoditas batu bara.
Sejumlah saham komoditas batu bara ikut terkerek. Misalnya, Indo Tambangraya Megah (ITMG) surplus 6,14 persen, Adaro Energy Indonesia (ADRO) menguat 3,18 persen, Bukit Asam (PTBA) melejit 2,84 persen.
Sementara itu, harga metal masih mix untuk nickel masih tertekan, dan tin sudah mulai mengalami kenaikan. ”Kami perkirakan Indeks akan bergerak pada rentang support 6.650, dan resisten 6.750,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (13/7).
Secara teknikal, Indeks setelah tertahan dari area 6.600 dari koreksi, Indeks mengalami sideway minor, dan belum ada pembalikan arah cukup kuat. Beberapa saham memiliki potensi naik perdagangan hari ini antara lain KAEF, CMPP, BBKP, ADRO, MARI, ITMG, MICE, OILS, TPIA, BBTN, dan TMAS.
Kemarin, indeks minus 0,06 persen menjadi 6.718,29. Beberapa sektor pendorong pelemahan Indeks antara lain sektor kesehatan tekor 0,58 persen, bahan konsumsi non primer anjlok 0,33 persen, dan properti turun 0,21 persen. Investor asing membukukan net sell Rp200,83 miliar dengan saham-saham paling banyak dijual investor asing BBNI, HRUM, dan BUMI.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali terkoreksi. Para investor mengantisipasi rilis data inflasi diperkirakan menanjak dengan konsensus pasar inflasi naik 8,8 persen. Bursa Asia pagi ini bergerak di zona hijau. Indeks Nikkei naik 0,50 persen, dan Kospi menguat 0,19 persen. (*)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800