EmitenNews.comPT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,493 triliun pada semester I 2022, atau menyusut 4,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,562 triliun.

 

Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp127, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level Rp224.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit emiten bank milik Chairul Tanjung lewat Mega Corpora itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/7/2022).

 

Padahal, pendapatan bunga bersih tercatat tumbuh 15,16 persen menjadi Rp2,81 triliun. Tapi pendapatan operasional lainnya turun 16,6 persen menjadi Rp860,11 miliar.

 

Sayangnya, beban operasional lainnya membengkak 18,5 persen menjadi Rp1,826 triliun yang dipicu kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 20,9 persen menjadi Rp1,047 triliun.

 

Salah satunya, beban usaha kartu kredit naik 45,8 persen menjadi Rp382,5 miliar.

 

Dampaknya, laba sebelum pajak turun 4,3 persen menjadi Rp1,854 triliun.

 

Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 6,1 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi  Rp64,38 triliun, dengan rasio kredit bermasalah ditekan di angka 1,16 persen untuk NPL gross dan NPL nett 0,83 persen.

 

Sedangkan, Dana Pihak Ketiga berkurang 7,9 persen menjadi Rp91,09 triliun.