Begini Dua Potensi Bisnis Kawasan Industri Memasuki Tahun Politik
EmitenNews – Setelah mencapai masa puncaknya di tahun 2011, pasar properti kawasan industri lesu. Tren turun itu terlihat membaik pada 2017 dan berpotensi berlanjut pada tahun ini. Mengutip data konsultan property Colliers International Indonesia, Selasa (09/01), penjualan lahan industri mencapai lebih dari 1.200 hektar pada 2011. Pada tahun berikutnya, prestasi itu tidak terulang karena terus turun di bawah 400 hektar per tahun. Puncak lesunya penjualan kawasan industri terjadi pada 2016 sebanyak sekitar 180 hektar atau jauh berkurang dibandingkan 350 hektar penjualan kawasan industri pada 2015. Laporan terbaru Colliers menyebutkan bahwa penjualan lahan industri bergerak naik, meskipun tidak signifikan. Angkanya mencapai sekitar 190 hektar pada 2017 ”Angka ini belum termasuk satu developer yang menurut saya penjualannya cukup banyak,” imbuh Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers International Indonesia dalam acara Press Conference Property Report, Selasa (09/01). Senior Associate Director Industrial Service Colliers Rivan Munansa menambahkan, memasuki tahun politik 2018, ada dua kemungkinan terjadi. Pertama, investor asing akan menunggu hingga tahun 2019 sampai kondisi politik jauh lebih stabil. ”Bisa juga (kemungkinan kedua, Red.) mereka masuk di tahun ini. Karena harga lahan industri akan lebih murah memasuki tahun politik,” pikirnya. Jika opsi kedua yang terjadi maka indikasi roda bisnis kawasan industri mulai bergerak naik. Harapannya bisa mengulang masa kejayaan seperti tahun 2007 – 2011.(MRR)
Related News
Kontrol Biaya vs Stagnasi Pasar: Studi Kasus ICBP dan UNVR
Analisis Pricing Power ICBP vs UNVR: Siapa Jagoannya Ya?
Psikologi Smart Money: Mengapa Net Buy Asing Naik 103,44 Persen YoY?
Berapa Margin of Safety BMRI? Simak Analisisnya Yuk!
Membedah Risiko Finansial Bank Mandiri (BMRI) secara Fundamental
Seberapa Kuat dan Sustain Kah Laba Bank Mandiri? Cek Fundamentalnya!





