EmitenNews.com -Sebagai komitmen untuk meningkatkan literasi sekaligus inklusi pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan PT Phintraco Sekuritas Indonesia melakukan Peresmian 5 Galeri Investasi Edukasi di Ambon serta Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 1.000 Guru di Maluku yang dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Maluku. Acara dibuka oleh Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail pada Kamis (11/5). 

 

Turut hadir pula Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, Pejabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Direktur Utama BEI Iman Rachman, serta Direktur BEI Jeffrey Hendrik. Program ini akan dilakukan secara berkesinambungan oleh Kantor Perwakilan BEI Maluku bersama dengan PT Phintraco Sekuritas dan didukung oleh OJK.

 

Selanjutnya pada Jumat (12/5), diselenggarakan Pencanangan Literasi dan Inklusi kepada 1.000 Perempuan di Kabupaten Maluku Tengah. Pencanangan ini merupakan hasil kerja sama PT Phintraco Sekuritas dengan Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Maluku Tengah untuk melakukan edukasi secara berkesinambungan kepada anggota PKK, Dharma Wanita, sekaligus organisasi perempuan lainnya di wilayah tersebut. Acara pencanangan ini dibuka oleh Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy, serta turut dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi sekaligus Direktur BEI Jeffrey Hendrik. 

 

Melalui program literasi dan inklusi ini diharapkan masyarakat lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat Provinsi Maluku. Selain itu, program ini juga sebagai komitmen BEI dalam memberantas investasi ilegal serta modus penipuan investasi lainnya yang marak terjadi belakangan ini. 

 

"Kami berharap ke depannya masyarakat Maluku dapat lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat Maluku." ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman. 

 

Seluruh acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) di Provinsi Maluku yang diselenggarakan oleh OJK serta didukung oleh Self-Regulatory Organization (SRO) di pasar modal yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

 

Berdasarkan data dari KSEI sampai dengan akhir April 2023, jumlah investor di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan mencapai 10,8 juta investor, tumbuh 5.54% year-to-date (YTD). Meningkatnya investor pasar modal tersebut tentu tidak hanya diakselerasi oleh kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan secara masif, tapi juga adanya kemudahan dalam membuka rekening efek yang saat ini dapat dilakukan secara daring. Selanjutnya, sinergi antar pemangku kepentingan diharapkan agar dapat meningkat, dan seluruh pihak dapat berperan aktif serta berkontribusi dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.