EmitenNews.com -Pasar modal Indonesia diklaim menjadi salah satu bursa yang terbesar di kawasan Asean. Hal itu tercermin dari jumlah investor maupun jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

"Di Asean, kita salah satu yang terbesar, baik dari sisi jumlah investor maupun perusahaan tercatat, kita hanya di bawah Malaysia. Sedangkan dari sisi trading harian kita hanya di bawah Singapura dan Thailand," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman kepada awak media, Selasa (4/7/2023).

 

Bahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif di tengah kebanyakan dari bursa dunia negatif. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, dahulu nilai transaksi di BEI termasuk kecil dibandingkan negara Asean.

 

"Dulu nilai transaksi kecil di bawah negara ASEANjauh, jumlah emiten, jumlah investor, kita lihat sekarang trennya meningkat, kalau melihat kondisi jasa keuangan stabil, dengan kondisi ekonomi yang sangat baik," kata Friderica.

 

Menurut ia, meski terjadi goncangan di global, sektor keuangan indonesia diyakini masih sangat baik.

 

"Indikator-indikator terus meningkat dengan baik, generasi muda sudah menyiapkan masa depan dari sekarang," ujar dia.

 

Meski demikian, IHSG terpantau melemah hingga pertengahan tahun ini. Iman menuturkan, IHSG memang telah mengalami penurunan sejak awal tahun. Sebab, dipengaruhi oleh dampak global, akan tetapi jika melihat fundamental ekonomi domestik justru menunjukkan hal positif.

 

"Memang sejak awal tahun ini menurun, tapi itu lebih dipengaruhi dampak global. Fundamental ekonomi domestik menunjukkan hal yang positif. Malah potensi resesi di luar negeri, perang hingga kenaikan harga BBM yang menjadi isu. Ini tidak hanya menimpa bursa kita tetapi juga bursa negara lain," kata Iman dia.