EmitenNews.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), emiten properti milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue tahap III.

Berdasarkan keterbukaan informasi, PANI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,21 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan dan jumlah final saham baru akan diumumkan dalam prospektus yang akan diterbitkan kemudian.

Berdasarkan analisis Kantor Akuntan Publik dan auditor independen, aksi korporasi ini diperkirakan dapat menghimpun dana segar hingga Rp16,7 triliun.

Manajemen PANI menjelaskan, dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan memperluas investasi pada sejumlah entitas anak.
Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk menambah penyertaan saham di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) melalui pembelian hingga 44,1% saham milik PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.

Sementara sisanya akan digunakan untuk menambah modal di beberapa anak usaha lainnya, yakni PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Karunia Utama Selaras (KUS), dan PT Panorama Eka Tunggal (PET).

“Dengan modal yang lebih kuat, Perseroan akan memiliki fleksibilitas yang lebih baik dalam merealisasikan rencana bisnis strategis, mempercepat pengembangan proyek, dan meningkatkan daya saing di industri properti nasional,” tulis manajemen PANI dalam keterbukaan informasi, Selasa (7/10/2025).

Rencana rights issue ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 9 Oktober 2025. Pelaksanaan aksi korporasi tersebut akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan RUPSLB dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai informasi, PANI merupakan bagian dari Agung Sedayu Group, yang dikenal sebagai pengembang utama kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2—salah satu proyek kota mandiri terbesar di Indonesia yang dikembangkan bersama Salim Group melalui entitas CBDK.

Proyek PIK2 mencakup area seluas 694 hektare dan menaungi beragam pengembangan ikonik seperti Nusantara International Convention Exhibition (NICE), Hilton PIK2 Jakarta, Aloha Pasir Putih, Erajaya Digital Complex, dan Indonesia Design District.

Pada perdagangan hari ini Rabu (9/10) saham PANI turun 175 poin atau melemah 1,61 persen di harga Rp14.975 per lembar saham.

PANI dalam sebulan terakhir naik 3,14 persen dari harga Rp14.325 pada 8 September 2025.

Dalam enam bulan PANI melesat 75,5 persen dari harga Rp8.500 pada 8 April 2025.

Secara tahunan (YTD) PANI turun 14,4 persen dari Rp17.325 pada 2 Januari 2025.