EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak menguat. Itu menilik bursa Asia menjelajahi zona hijau. Lalu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menyudahi perdagangan di zona hijau.
Di samping itu, koreksi harga komoditas minyak mentah setelah pemerintah menaikkan harga BBM. Nah, untuk sementara para pelaku pasar masih akan menunggu rilis retail sales dengan perkiraan mengalami pertumbuhan. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.220, dan resisten 7.285,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Jumat (9/9).
Secara teknikal, Indeks kembali breakout resistance 7.220, dan kembali diperdagangkan di atas MA5. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain INCO, TBIG, BHIT, INKP, BBRI, TKIM, TPIA, dan BUKA.
Pada perdagangan kemarin, Indeks surplus 0,63 persen menjadi 7.232. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks antara lain basic materials naik 1,99 persen, technology naik 1,73 persen, dan infrastructure melejit 1,06 persen. Investor asing membukukan net buy Rp1,06 triliun dengan saham paling banyak dibeli BBRI, BMRI, dan TLKM.
Sementara itu, bursa AS Wall Street mayoritas menghijau. Itu didorong penurunan imbal hasil obligasi AS, koreksi harga komoditas minyak mentah mengurangi kekhawatiran pelaku pasar soal inflasi. Pagi ini, bursa Asia dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 naik 0,61 persen, dan Kospi surplus 0,33 persen. (*)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800