EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak menguat. Itu mengingat bursa regional sudah mengorbit zona hijau. Apalagi, secara teknikal IHSG masih akan menguji resistance level tertinggi.
Selain itu, investor asing masih akan menjadi pendorong IHSG untuk saham dengan market Cap besar. Namun, penurunan harga komoditas energy dapat menjadi pengganjal lompatan IHSG. ”IHSG akan bergerak pada rentang support 7.020, dan resisten 7.065,” tutur Lukman Hakim, Research Analis Reliance Sekuritas.
Setelah tertolak dari level tertinggi, IHSG memantul dari MA 5, membentuk long white body, dan kembali break resistance Fibonacci 7035. Sejumlah saham berpotensi naik antara lain BJBR, AKRA, EXCL, ICBP, SMGR, TPIA, FREN, MPPA, dan SCMA.
Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,67 persen menjadi 7.049,60. Beberapa sektor pendorong IHSG yaitu infrastruktur naik 1,64 persen, technology naik 1,17 persen, dan bahan baku primer menguat 1,06 persen. Investor asing membukukan net buy Rp820 miliar, dengan saham-saham paling banyak diburu BMRI, ANTM, dan ASII.
Tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak menguat. Saham Tesla menanjak tinggi menyusul rencana melakukan stock split, sektor keuangan, dan energy mengalami koreksi. Bursa Asia pagi ini menyusuri zona hijau. Indeks Nikkei 225 surplus 0,57 persen, dan indeks Kospi menguat 0,60 persen. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit