EmitenNews.com -Sampai dengan Oktober 2023, emiten energi PT Indika Energy Tbk. (INDY) telah memproduksi batu bara sebesar 25,4 juta ton. Dengan pencapaian tersebut, perseroan optimistis target produksi 31 juta ton batu bara dapat tercapai tahun ini. 

 

Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky, Fernando mengatakan anak usaha INDY, Kideco Jaya Agung memproduksi 25,4 juta ton batu bara per Oktober 2023. Produksi ini turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 29,4 juta ton. "Pada periode yang sama di tahun lalu atau di Oktober 2022, Kideco memproduksi 29,4 juta ton," kata Ricky.

 

Disampaikannya, perseroan masih optimistis dapat mencapai target produksi batu bara sebesar 31 juta ton sampai akhir tahun 2023. Menurutnya, INDY akan mengoptimalkan produktivitas untuk mencapai hal tersebut. "Kami mengoptimalkan produktivitas dan optimistis dapat mencapai target produksi tahun ini, sebesar 31 juta ton batu bara oleh Kideco," ujarnya. 

 

Sebagai informasi, target produksi batu bara ini turun dari realisasi produksi batu bara 2022 sebesar 34 juta ton. Per September 2023, INDY mencatat penjualan 22,6 juta ton batu bara dari Kideco Jaya Agung, atau turun 14,3% dibandingkan dengan penjualan 26,3 juta ton batubara pada periode yang sama tahun sebelumnya. "Penurunan ini sebagai akibat dari penurunan target produksi tahunan sebesar 31 juta ton pada tahun 2023, dibandingkan 34 juta ton pada tahun 2022," tutur Vice President Director dan Group CEO INDY, Azis Armand. 

 

Dari volume tersebut, Kideco menjual 6,7 juta ton batu bara atau 30% di antaranya untuk kebutuhan dalam negeri atau melebihi persyaratan domestic market obligation (DMO) sebesar 25% yang ditetapkan Pemerintah.  Sementara itu, volume penjualan batu bara untuk pasar ekspor mencapai 15,8 juta ton dengan negara tujuan China, India, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.  

 

Kideco juga mencatat harga jual rata-rata US$75,7 per ton batubara pada 9 bulan 2023 atau turun 10,0% dibandingkan harga rata-rata US$84,2 per ton pada 9 bulan 2022. Di tahun 2023, INDY targetkan produksi batu bara sebanyak 32,8 juta. Adapun produksi batubara ini mayoritas berasal dari PT Kideco Jaya Agung (Kideco).  

 

Perseroan juga mengungkapkan, telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$104,9 juta atau setara Rp1,62 triliun (kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS 30 September 2023) hingga 9 bulan 2023. Vice President Director dan Group CEO INDY, Azis Armand pernah bilang, INDY fokus untuk berinvestasi dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya ke sektor nonbatu bara.  

 

Dia menjelaskan, realisasi belanja modal INDY pada 9 bulan 2023 adalah sebesar US$104,9 juta. Sebanyak 77% di antaranya atau sebesar US$81,2 juta dialokasikan untuk bisnis non-batu bara.