CDIA Listing, IHSG Tancap Gas

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi mayoritas melemah tipis. Itu dipicu kebingungan investor terhadap pesan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ya, Trump memperpanjang penundaan tarif impor menjadi 1 Agustus 2025 dari sebelumnya 9 Juli 2025.
Namun, Trump menyatakan penundaan tersebut belum pasti 100 persen. Trump mengungkap tidak akan ada lagi perubahan, dan perpanjangan batas akhir penundaaan kebijakan tarif impor dari 1 Agustus 2025. Saat bersamaan, Trump menaikkan tarif impor baja menjadi 50 persen.
Koreksi mayoritas indeks bursa Wall Street, dan aksi jual investor asing belum reda diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, initial public offering (IPO) anak usaha Chndra Asri (TPIA) yaitu Chandra Investasi (CDIA) berpeluang menjadi katalis positif indeks harga saham gabungan (IHSG).
Dengan demikian, indeks diprediksi bergerak bergerak bervariasi cenderung menguat. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 9 Juli 2025, indeks akan berayun di kisaran support 6.860-6.815, dan resistance 6.950-6.990.
Berdasardata itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS), Petrosea (PTRO), Chandra Asri (TPIA), Merdeka Copper Gold (MDKA), Japfa (JPFA), dan Energi Mega (ENRG). (*)
Related News

IHSG Terkoreksi, Saham Ini Layak Koleksi

Periksa! 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Cek! 10 Saham Top Gainers Pekan Ini

IHSG Koreksi Tipis, Kapitalisasi Pasar Sisa Rp14.131 Triliun

IHSG Ditutup Melemah 0,40%, Sektor Barang Baku Paling Tertekan

IHSG Meroket, Investor Alih Fokus ke Saham Valuasi Murah