EmitenNews.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), atau Telkom Indonesia mencatat kinerja cukup baik sepanjang semester pertama tahun 2023. Di tengah langkah transformasi yang gencar dilakukan, Perseroan membukukan pendapatan konsolidasian Rp73,5 triliun yang tumbuh 2,1% YoY.


Pencapaian ini utamanya dikontribusi dari pertumbuhan kinerja yang kian menguat dari Data, Internet & IT Services Rp41,6 triliun, IndiHome yang terus mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar Rp14,4 triliun, dan Interconnection Rp4,5 triliun dengan pertumbuhan masing-masing 6,1%, 4,0% dan 5,7% dari periode yang sama tahun lalu.


Komposisi pendapatan Telkom bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan. Kontribusi pendapatan dari bisnis digital (digital business) terus meningkat, bersamaan dengan kontribusi pendapatan bisnis legacy mengalami penurunan. Pergeseran ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis.


EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp38,4 triliun dan Rp12,8 triliun. Hal ini tak lepas dari fokus perseroan dalam mempercepat langkah transformasi dengan stategi utama Five Bold Moves dan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan infrastruktur.


Salah satunya adalah akusisi tambahan spektrum frekuensi 2,1 Ghz dan 2,3 GHz demi mengamankan kapasitas dan kualitas layanan TelkomGroup di masa mendatang, yang berdampak pada peningkatan biaya (expense) yang tumbuh 2,9% YoY menjadi Rp50,5 triliun. Perseroan meyakini langkah tersebut merupakan investasi jangka panjang yang akan berdampak positif baik kepada layanan kepada pelanggan, kinerja hingga profitabilitas Telkom.


Dalam rilisnya Minggu (30/7/2023), Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, sepanjang semester pertama pada tahun 2023 ini, Telkom masih terus gencar mempercepat implementasi strategi utama Five Bold Moves yang sudah dicanangkan sejak tahun lalu. Salah satu implementasi yang baru saja diresmikan adalah FMC, IndiHome berpindah ke Telkomsel.


"Ini menandai bahwa ke depan Telkomsel akan fokus menyasar segmen B2C dengan solusi layanan lengkap dan terintegrasi, sedangkan Telkom di segmen B2B,” katanya.


Kembangkan infrastruktur jaringan

Ririek Adriansyah menambahkan bahwa perseroan juga terus melakukan pengembangan infrastruktur dan jaringan. Perseroan terus kembangkan Infrastruktur jaringan dan layanan, yang berdampak pada peningkatan expense. Ia yakin ini adalah good cost dan investasi jangka panjang yang hasilnya mudah-mudahan akan dapat dinikmati bersama nanti.


"Telkom juga terus memacu pertumbuhan melalui new engine of growth dan kinerja yang kuat dari anak perusahaan. Ini menjadi bekal bagi kami untuk memperkuat fundamental dan profitabilitas perseroan,” ungkap Ririek Adriansyah.


Pada segmen Fixed Broadband, IndiHome masih mempertahankan posisi sebagai market leader dengan membukukan pendapatan Rp14,4 triliun atau tumbuh 4,0% YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,6%. Hingga akhir Juni 2023 IndiHome melayani 9,5 juta pelanggan atau tumbuh 7,2% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan ARPU yang relatif stabil.


Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp44,0 triliun yang didominasi oleh kinerja Digital Business yang terus menguat sebesar 7,4% YoY menjadi Rp37,7 triliun dengan kontribusi 85,6% dari total pendapatan perusahaan yang pada tahun sebelumnya sebesar 80,5%.


Meski bisnis legacy mengalami penurunan yang siginifikan hingga 25,7% YoY, namun Digital Business yang kian tumbuh menjadi amunisi bagi Telkomsel untuk mempertahankan kinerja dan profitabilitas. Perseroan meyakini bisnis ini berpotensi untuk terus tumbuh hingga akhir 2023 dan seterusnya.


Kinerja operasional Telkomsel juga semakin baik, didukung oleh pertumbuhan lalu lintas data sebesar 9,4% YoY menjadi 8.728.935 TB dan konsumsi data mencapai 12.935 MB per pelanggan data atau tumbuh 11,2% YoY.


Demi memperkuat kepemimpinan infrastruktur dan kualitas layanan untuk pengalaman digital terbaik, Telkomsel telah menyelesaikan proses upgrade layanan 3G ke 4G (3G shutdown). Total Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki Telkomsel hingga akhir semester pertama 2023 mencapai 228.377 unit yang terdiri atas 178.945 BTS 4G dan 420 BTS 5G.


Segmen enterprise meningkat

Hingga Juni 2023, segmen Enterprise mencatat kinerja memuaskan dengan pendapatan Rp9,3 triliun atau tumbuh 6,7% YoY, layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar. Pertumbuhan kinerja segmen Enterprise meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya tumbuh 0,3% YoY.