EmitenNews.com - Mengawali perdagangan November indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali ditutup menguat. Dow Jones menguat 94 poin (0,26 persen) menjadi 35.914, S&P 500 surplus 8 poin (0,18 persen) ke posisi 4.614, Nasdaq melesat 98 poin (0,63 persen) pada posisi 15.596, dan EIDO terkoreksi 0,30 poin (1,25 persen) pada level 23.63. 


Apresiasi Wall Street ditopang lonjakan sejumlah saham emiten diuntungkan dengan pemulihan ekonomi, dan saham-saham berkapitalisasi kecil. Selain itu, lonjakan saham Tesla minggu lalu mencatat kapitalisasi pasar USD1 triliun juga turut menjadi penopang penguatan indeks. 


Indeks acuan saham berkapitalisasi kecil, Russell 2000 menguat 2,6 persen, dan merupakan kenaikan terbaik sejak 27 Agustus lalu. Tesla, kembali melanjutkan penguatan dengan lonjakan 8,5 persen. Sementara itu, saham emiten diuntungkan proses pemulihan ekonomi seperti Ford naik 5 persen, dan Occidental Petroleum 3,8 persen. Saham sektor penerbangan juga mayoritas menghijau. 


Pekan ini, investor akan menunggu keputusan bank sentral AS soal nasib program pembelian obligasi senilai USD120 miliar per bulan, dan data nonfarm payroll Oktober. Berdasar konsensus bank sentral AS akan mengumumkan pengurangan program pembelian obligasi setelah melakukan pertemuan selama dua hari pada 2-3 November 2021. 


Menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas lonjakan indeks bursa Walll Street diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sikap hati-hati investor menunggu keputusan tapering, data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021, dan harga batu bara cenderung tertekan akan menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG).


Oleh karena itu, indeks akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support level 6.480, dan resistance level 6,620. Sejumlah saham laik koleksi antara lain ACES support Rp1.405, resisten Rp1.445, PWON support Rp500, resisten Rp520, INCO support Rp4,760, resisten Rp4.890, dan PTPP support Rp1.185, resisten Rp1.240. (*)