EmitenNews.com—PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) sangat optimis bahwa perekonomian indonesia masih cukup baik seperti yang dikatakan oleh Presiden Jokowi dimana AS sendiri sudah resesi dan kita masih bisa menahannya di angka 4 persen, karena pasca covid, khususnya di industri properti, masyarakat reboundnya cukup cepat, daya beli juga recoverynya cukup cepat.


Indikasinya adalah pertumbuhan properti cukup bagus. Kami merasa pembeli juga demandnya  kembali tinggi lagi. Hal ini terlihat dari proyek-proyek kami di summarecon serpong, bandung, bogor bahkan kami bisa menjual extension bisa langsung sold out dalam satu hari.


“Artinya, itulah indikasi dimana perekonomian Indonesia terus mengalami perbaikan dan itu berkat peran pemerintah yang bisa melakukan berbagai kebijakan yang mampu menahan resesi yang sudah menghantam amerika,” kata Adrianto P. Adhi selaku President Director Summarecon Agung (SMRA) kepada media, Rabu (12/10/2022).


Terkait dengan kenaikan suku bunga acuan BI yang beranjak naik, Andrianto menambahkan, sebetulnya dengan kenaikan suku bunga BI yang sudah 4,25 BPS, para perbankan juga tidak serta merta menaikkan suku bunganya karena sekarang ini masa dimana suku bunga KPR itu sangat rendah. Sehingga jika naik 1-2 persen kami masih sangat masuk akal dan for to pay untuk masyarakat kita.


Target pendapatan Summarecon Agung (SMRA) di 2022 senilai Rp5 triliun untuk tahun 2022, dan per 30 September kita sudah meraih marketing sales Rp3,5 triliun, berarti kita hanya perlu mengejar Rp1,5 triliun lagi di sisa waktu yang tersisa. Dengan launchingnya summarecon crown gading ini dan beberapa proyek lagi yang bakal di launching maka kami sangat optimis target SMRA bakal terpenuhi.


Target Rp5 triliun itu tidak mudah dan kami bisa membuktikan capaian positif hingga kuartal III kemarin itu adalah sebagai barometer bahwa industri properti telah kembali. Adapun torehan Rp3,5 triliun itu sekitar 51 persen dari proyek di Summarecon Serpong, sisanya dari yang lain dan dari sisi produk 70 persennya dari perumahan, tegas Andrianto.


Terkait dengan kontribusi yang akan diberikan oleh Summarecon Crown Gading, Dia belum bisa menyebutkan secara jelas berapa pendapatan dari proyek ini. Namun dengan kehadiran 2700 agent penjual, SMRA optimis penjualan proyek ini akan sukses, saya sementara ini hanya bisa berbicara secara kualitatif dulu.


Secara strategi bisnis, Andrianto mengatakan efisiensi is every day, karena setiap aspek cost yang kita hitung didalamnya ada aspek efisiensi. SMRA melakukan efisiensi dari berbagai aspek seperti SDM, cara membangun seperti infrastruktur, kemudian juga bagaimana kita membangun sebuah team untuk satu lini bisnis supaya cukup efisien dari segi SDM, kemudian dari cost-cost yang memang tidak terlalu penting bisa kita pangkas.


Sedangkan terkait dengan prospek penjualan apartemen, dia mengatakan saat ini telah over supply, namun di Summarecon untuk penjualan apartemen masih jalan tapi kalau demand terhadap orang yang beli inden rasanya mungkin tidak, karena stock over supplay.


Summarecon membuka sebuah kawasan baru, yaitu Summarecon Crown Gading (SCG), seluas 437 Ha. “Summarecon Crown Gading merupakan pengembangan kawasan berskala kota yang ke-8 oleh Summarecon, setelah Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar dan Bogor. Pengembangan kawasan ini merupakan hasil kerjasama Joint Venture antara Summarecon dengan Duta Putra Land di lahan seluas 437 Ha, dengan lokasi terbaik, tepatnya di sebelah timur Kelapa Gading, bersisian dengan Kawasan Ekonomi Marunda dan Pusat Komersial di Bekasi. SCG akan menjadi proyek yang sangat penting dan bersejarah bagi perusahaan, karena membawa fenomena konsep dari Kota Summarecon Kelapa Gading, kawasan pertama yang dikembangkan oleh Summarecon, dengan berbagai perbaikan dan peningkatan kualitas yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun akan tetap terasa kental dengan jiwa dari Kota Summarecon Kelapa Gading. Proyek yang kami persiapkan selama kurang lebih 10 tahun ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi berupa pertumbuhan ekonomi, sosial maupun lingkungan di wilayah pengembangan kawasan.” kata Adrianto.


Albert Luhur selaku Executive Director PT Summarecon Agung Tbk. menjelaskan “SCG dirancang menjadi kota 'All in One City' dengan mengedepankan sinergi antara kota modem dengan alam. Terinspirasi dari tren gaya hidup sehat, pengembangan ekologi Kota SCG memungkinkan terciptanya keharmonisan antara warga dengan alam maupun lingkungan sekitar. Nafas serupa kami temui dalam rancang bangun Ibu Kota Negara Nusantara yang merepresentasikan konsep kesatuan namun tetap mengindahkan keasrian lingkungan. Inilah kenapa kami menggandeng Sibarani Sofyan untuk merancang master plan SCG, seorang master planner dengan reputasi internasional yang memenangkan sayembara desain Ibu Kota Baru, sekaligus Ketua Terpilih Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia 2022-2025.” 


Penjualan perdana akan dilakukan pada Sabtu, 12 November 2022. Penjualan Tahap pertama dari Luxury Home ini akan ditawarkan sebanyak total 681 unit, yaitu 417 unit Cluster Regia Residence, hunian berkonsep Modern Tropical Tipe 5x11, 6x11, 7x11, 7x13 dan 8x13 dengan harga mulai Rp952 juta, serta 264 unit Cluster Jasmia Residence, hunian berkonsep Klasik Modern Tipe 9x15, 10x15, dan 12x16 dengan harga mulai Rp2,6M.