EmitenNews.com - Emiten sekuritas milik Hapsoro suami Puan Maharani PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait perubahan signifikan rencana penawaran tender sukarela (voluntary tender offer) oleh PT Sentosa Bersama Mitra (SBM), perusahaan milik pengusaha Happy Hapsoro.

Corporate Secretary PADI, Martha Susanti, dalam surat jawaban kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (2/9), menjelaskan bahwa keputusan perubahan rencana sepenuhnya merupakan kewenangan SBM.

Awalnya, SBM berencana membeli hingga 5,65 miliar saham PADI atau 50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Namun, rencana itu dikoreksi menjadi maksimal hanya 565,36 juta saham atau 5%.

“SBM tidak lagi berencana menjadi pengendali Perseroan, sehingga tidak melakukan pengambilalihan atas saham PADI (tender offer),” jelas Martha.

Lebih lanjut, PADI menegaskan bahwa perubahan ini tidak memberikan dampak terhadap rencana strategis, sinergi, kegiatan operasional, maupun kinerja keuangan perusahaan. Begitu juga terhadap rencana pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), perseroan memastikan tidak ada perubahan.

Selain itu, PADI menambahkan bahwa dalam 12 bulan ke depan tidak ada rencana penerbitan saham atau efek ekuitas lainnya, di luar rencana HMETD yang sudah diumumkan.

SBM sebelumnya berencana masuk sebagai pemegang saham PADI setelah membeli 650 juta lembar saham pada 19 Februari 2025 dengan harga Rp15 per lembar, senilai total Rp9,75 miliar. Transaksi ini membuat SBM menggenggam 5,749% saham PADI.

Pada saat yang sama, Eveline Listijosaputro melepas 204,4 juta saham PADI di harga yang sama, Rp15 per lembar, dengan nilai sekitar Rp3,07 miliar. Porsi saham Eveline pun menyusut dari 2,92% menjadi 1,11%.

Belakangan, SBM kembali menyatakan niat tender offer sebanyak-banyaknya 565,36 juta saham atau 5% dari modal ditempatkan, dengan harga Rp14 per saham.

Perlu diketahui SBM sahamnya dimiliki mayoritas oleh Hapsoro, yang tercatat sebagai ultimate beneficial owner dengan porsi 85% saham.

Meski rencana pengambilalihan skala besar batal, saham PADI justru menunjukkan performa impresif di pasar. Pada perdagangan Selasa (2/9), saham PADI melesat 9,72% atau naik Rp7 ke level Rp79 per lembar.

Sejak awal 2025, harga saham PADI yang semula Rp11 per lembar telah melesat sekitar 618%.