Enam Emiten Masuk Cum Date Dividen Besok!

Lantai perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com - Sebanyak enam emiten siap membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham seusai libur bursa pada nanti Rabu (14/5). seiring dengan jadwal cum date di pasar reguler dan negosiasi.
Emiten tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman, teknologi, hingga logistik yang menawarkan dividen dengan potensi yield menarik.
Berikut daftar enam emiten yang akan cum date (14/5) atau besok:
1. PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan membagikan dividen sebesar Rp45 per saham, dengan yield berkisar 3,3% pada harga Rp1.360 saat penutupan per Jumat (9/5).
2. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan memberikan dividen sebesar Rp21 per saham, dengan harga penutupan Rp530 per Jumat (9/5), dividend yield mencapai 3,96%.
3. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) menetapkan dividen sebesar Rp3 per saham dari laba tahun buku 2024, dengan yield berkisar 1,15% pada harga Rp252 penutupan per Jumat (9/5).
4. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menjadi emiten dengan dividen tertinggi dalam daftar ini, yakni Rp86 per saham, dengan harga penutupan Rp32.500 per Jumat (9/5), dividend yield hanya 0,26%.
5. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) memberikan dividen Rp21 per saham, Harga penutupan per Jumat (9/5) sebesar Rp1.785 memberikan dividend yield sebesar 1,18%.
6. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) menyalurkan dividen Rp40 per saham, Dengan harga penutupan Rp470 per Jumat (9/5), dividend yield mencapai 8,51%, tertinggi di antara keenam emiten.
Para investor yang ingin mendapatkan dividen dari keenam emiten tersebut harus membeli saham di pasar reguler dan negosiasi paling lambat 14 Mei 2025 (cum date).
Adapun, ex date akan jatuh pada 15 Mei 2025, dan recording date ditetapkan pada 16 Mei 2025. Pembayaran dividen dijadwalkan berlangsung antara 26 Mei hingga 5 Juni 2025, tergantung masing-masing emiten.
Dengan potensi yield yang menarik, Momentum dividen borongan ini juga menjadi refleksi dan membutuhkan pertimbangan matang sebelum membeli agar tidak terjebak skema dividend trap ataupun sekadar panic buying.
Related News

Serapan Beras Bulog Tembus 2 Juta Ton, Rekor Tertinggi dalam 58 Tahun

Produksi Beras RI Terbesar di ASEAN, Ungguli Vietnam dan Thailand

Tak terdampak PHK, Panasonic Indonesia Jadi Basis Ekspor ke 80 Negara

Reformasi Kebijakan TKDN Bukan Karena Kebijakan Tarif Trump

Dikembangkan Produk Suplemen Berbasis Sawit untuk Dukung MBG

Kesetaraan Gender, BTN Dorong Pemberdayaan Perempuan