EmitenNews.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menginstruksikan cepat melakukan langkah-langkah konkrit menghadapi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di berbagai wilayah. Di antaranya, pengobatan, pemberian vitamin, vaksinasi dan kegiatan penyuluhan sebagai tindakan preventif terutama di wilayah yang belum terdampak.


Dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (9/7/2022), Mentan SYL mengatakan, kegiatan-kegiatan kolaboratif berbagai pihak untuk langkah preventif dan kuratif merupakan respon cepat pemerintah atas adanya laporan penyebaran wabah PMK di berbagai daerah akan terus didorong.


“Pemerintah langsung bergerak cepat dengan memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meski angka kematian cukup rendah tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan,” ujar Syahrul Yasin Limpo.


Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengungkapkan seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK. Dedi menambahkan, BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge  dalam upaya penanggulangan PMK. Hal tersebut guna meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran.


Menanggapi hal tersebut Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, Sulawesi Selatan, Syaifuddin menginstruksikan kepada seluruh fasilitator muda bersama mobilizer program YESS Kementan hingga mahasiswa untuk turun kelapangan memberikan penyuluhan.


“Kami menginstruksikan semua mahasiswa di lapangan agar aktif mendeteksi penyebaran virus ini. Kami juga segera membentuk tim pengabdian masyarakat yang melibatkan unsur pendidik dan tenaga kependidikan untuk memberikan sumbangsih dalam mengatasi penyebaran virus ini,” ucap Syaifuddin.


Manajer YESS PPIU Sulsel Kisman Arsyad menyampaikan kepada seluruh tim di empat kabupaten binaan Yess yaitu Maros, Bantaeng, Bulukumba dan Bone untuk turun ke lapangan memberikan penyuluhan. Mulai Kamis (7/7), ia menginstruksikan  seluruh komponen YESS turun lapangan mengantisipasi penyebaran virus PMK. Mulai dari peternak calon penerima manfaat hingga peternak di wilayah kerja masing-masing fasilitator dikunjungi, identifikasi ternaknya dan diberikan penyuluhan tentang bagaimana mengantisipasi penyebaran virus ini.


“Apabila tidak diantisipasi efeknya bisa lebih besar. Apalagi jelang idul adha dimana mobilisasi ternak untuk berpindah wilayah besar, ini potensi dalam penyebaran virus,” jelas Kisman Arsyad.


Tim pertama yang langsung turun ke lapangan dari Kabupaten Maros. Tim yang terdiri atas fasilitator muda dan mobilizer tersebut melakukan penyuluhan ke para peternak di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Nur Fadhilah salah satu mobilizer program YESS Maros mengatakan, penyuluhan ini dilakukan dalam upaya tindakan preventif wabah PMK. ***