EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,02 persen menjadi 8.126. Itu setelah indeks sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di kisaran 8169. Rupiah kembali cenderung melemah terhadap USD, mengikuti arah pergerakan USD index cenderung menguat.

Di sisi lain, mayoritas mata uang Asia terkoreksi terhadap US dolar. Sementara itu, Danantara Indonesia meraih rating AAA dari Fitch. Menjadi modal, dan persiapan penerbitan Patriot Bonds senilai Rp50 triliun. Itu juga menjadi langkah awal bagi pembiayaan strategis. 

Patriot Bonds diharap menjadi bagian dari strategi pendanaan jangka panjang dalam mendukung perekonomian domestik. Investor global menanti rilis data Gfk Consumer Confidence Jerman Oktober 2025 ditaksir sedikit membaik pada level -23.3 dari periode September 2025 di level -23.6. 

Sedang Amerika Serikat (AS) akan merilis data Durable Goods Orders Agustus 2025 diperkirakan minus 0,5 persen MoM, membaik dari Juli 2025 minus 2,8 persen MoM. Selain itu, akan rilis pertumbuhan GDP kuartal II-2025 final diperkirakan 3,3 persen QoQ dari kuartal I-2025 sekitar 0,5 persen.

Secara teknikal, indikator Stochastic RSI berada di area overbought. Sedang histogram MACD masih positif, namun volume jual mulai meningkat. Sehingga indeks diperkirakan bergerak fluktuatif pada kisaran 8.070-8.170. Kalau mampu menembus level resistance 8.170, indeks berpotensi menguji level psikologis 8.200.

Namun, kalau indeks tidak mampu bertahan di atas level 8.070, diperkirakan akan menguji level support 8.020-8.050. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi saham Erajaya (ERAA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), XLSmart (EXCL), Bangun Kosambi (CBDK), dan Bank BRI (BBRI). (*)