EmitenNews.com - Catat Ya. Perusahaan BUMN mendominasi daftar 10 besar peraih laba tertinggi versi Fortune 100 tahun 2025. Daftar ini disusun berdasarkan kinerja tahun fiskal 2024 itu, menempatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meraih laba bersih tertinggi di Indonesia pada 2024, mencapai Rp60,15 triliun. 

Dalam informasi yang dirangkum Kamis (14/8/2025), pencapaian ini menempatkan BRI di puncak daftar 10 perusahaan dengan laba bersih terbesar versi Fortune Indonesia 100: 2025. Daftar ini disusun berdasarkan kinerja tahun fiskal 2024 dan diumumkan Senin (11/8/2025). 

Ambang batas pendapatan minimal untuk masuk ke daftar bergengsi ini naik menjadi Rp 11,42 triliun dari Rp 10,54 triliun pada tahun sebelumnya. 

“Meski hanya memuat 100 perusahaan, daftar ini mencerminkan denyut ekonomi nasional,” kata Editor-in-Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, dikutip dari keterangan resmi. 

Pada posisi kedua ada Bank Mandiri dengan laba Rp55,78 triliun, baru disusul Bank Central Asia (BCA) di posisi ketiga dengan Rp54,83 triliun. 

Dalam laporan ini, perusahaan energi dan pertambangan juga masuk dalam 10 besar. Dua perusahaan pelat merah, Pertamina menempati urutan keempat dengan laba Rp50,52 triliun, dan MIND ID sebesar Rp36,53 triliun, di urutan ke lima. 

Berikut daftar 10 perusahaan dengan laba bersih terbesar tahun 2024 versi Fortune Indonesia: Bank Rakyat Indonesia (BRI) – Rp60.154,89 miliar, Bank Mandiri – Rp55.782,74 miliar, Bank Central Asia (BCA) – Rp 54.836,31 miliar.

Kemudian, Pertamina – Rp50.521,30 miliar, MIND ID – Rp36.533,21 miliar, Astra International – Rp34.051 miliar, Telkom Indonesia – Rp23.649 miliar, Alamtri Resources Indonesia – Rp22.303,77 miliar.

Selanjutnya, Bank Negara Indonesia (BNI) – Rp21.463,60 miliar, Adaro Andalan Indonesia – Rp19.568,92 miliar.

Menurut Hendra Soeprajitno, pada 2024 PDB nominal Indonesia mencapai Rp22.139,0 triliun. Total pendapatan 100 perusahaan yang masuk daftar setara 26,93 persen dari PDB. 

Dari seluruh perusahaan dalam daftar, 21 di antaranya adalah BUMN. Meski jumlahnya hanya seperlima, kontribusi pendapatan mereka mencapai 52 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100. 

“Perusahaan-perusahaan yang bertahan di daftar ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya mampu beradaptasi, tapi juga menetapkan standar baru,” ujar Hendra Soeprajitno.

Sejak pertama kali hadir pada Agustus 2021, Fortune  konsisten memilih perusahaan berdasarkan kinerja yang mereka catatkan. Tanpa rekayasa. Hanya yang benar-benar terbaik, perusahaan terbuka maupun tertutup yang masuk dalam daftar ini. 

"Daftar ini bukan sekadar peringkat dan rasio. Data tersebut menjadi tolok ukur konsistensi pertumbuhan, tata kelola perusahaan yang baik, hingga prioritas pada pemangku kepentingan," tegas Editor-in-Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno. ***