EmitenNews.com - Para Deputi Gubernur Bank Sentral yang tergabung dalam Executives' Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) mendiskusikan dinamika pertumbuhan ekonomi di kawasan serta respons kebijakan yang tepat bagi tantangan global.


Forum menekankan pentingnya inovasi pembiayaan untuk mendukung proses transisi menuju ekonomi hijau, termasuk melalui blended finance, dan mendorong inovasi keuangan khususnya digitalisasi sistem pembayaran dalam upaya meningkatkan inklusivitas.


Hal tersebut mengemuka dalam 66th EMEAP Deputies' and Related Meetings yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia selaku tuan rumah, pada 29 – 30 April 2024 di Bali, dipimpin oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.


EMEAP merupakan forum kerja sama yang beranggotakan sebelas bank sentral, yaitu: Reserve Bank of Australia, People's Bank of China, Hong Kong Monetary Authority, Bank Indonesia, Bank of Japan, Bank of Korea, Bank Negara Malaysia, Reserve Bank of New Zealand, Bangko Sentral ng Pilipinas, Monetary Authority of Singapore, dan Bank of Thailand.


EMEAP bertujuan menyediakan wadah diskusi dan pertukaran informasi terkait perkembangan ekonomi dan keuangan di kawasan Asia-Pasifik.


Pada pertemuan tersebut, Deputi Gubernur Juda Agung menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Deputi Gubernur Juda turut menekankan respons kebijakan moneter yang pro-stability serta kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Bank Indonesia secara aktif berupaya meningkatkan inklusi keuangan melalui berbagai inovasi sistem pembayaran di antaranya BI-Fast dan QRIS, serta penyusunan kerangka regulasi dan infrastruktur, serta perluasan kerja sama dan kolaborasi, seperti cross-border payments maupun konektivitas regional.


Pertemuan mencatat kemajuan dalam inisiatif pada forum EMEAP di bidang pasar keuangan, sistem pembayaran dan infrastruktur, pengawasan sektor keuangan, serta teknologi informasi yang relevan dengan bidang tugas otoritas bank sentral.


Para Deputi Gubernur juga mendiskusikan program Komite Stabilitas Moneter dan Keuangan (Monetary and Financial Stability Committee - MFSC), kerangka manajemen krisis di kawasan, serta kegiatan riset yang mengangkat isu terkini ekonomi dan keuangan.


Hasil permbahasan dari rangkaian pertemuan ini akan disampaikan kepada Gubernur Bank Sentral EMEAP dalam pertemuan 29th EMEAP Governors' Meeting tanggal 14-16 Juli 2024 mendatang, untuk menjadi masukan program dan kerja sama EMEAP ke depan.(*)