G20 Soroti Peran Perdagangan, Investasi dan Industri Dukung Arsitektur Kesehatan Global
 
                            Lebih lanjut, Deputi Bidang Kerja sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai Co-Chair TIIWG Riyatno menyampaikan tentang isu prioritas TIIWG yang mengangkat investasi berkelanjutan terkait energi terbarukan.
“Anggota G20 menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengupayakan peningkatan investasi terutama bagi negara berkembang dalam mengembangkan kapasitas kesehatan dan infrastruktur untuk penguatan daya saing dan kemampuan dalam mengatasi pandemi baik di saat ini maupun di masa mendatang,” terang Riyatno.
Pada kesempatan terpisah, selaku Co-Chair TIIWG dari Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko S A Cahyanto menjelaskan pentingnya peran sektor industri untuk ketahanan dan pemulihan ekonomi serta perlunya pendekatan yang terkoordinasi antara kebijakan perdagangan, investasi, dan industri.
“Sektor industri merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari perdagangan dan investasi dalam membantu peningkatan produktivitas. Indonesia akan mendorong kerja sama untuk peningkatan kapasitas dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi tinggi sebagai persyaratan utama dalam penerapan industri 4.0. Hal ini membutuhkan transfer teknologi dan investasi infrastruktur digital,” pungkas Eko.
Pertemuan TIIWG selanjutnya akan dilaksanakan pada September 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini akan diakhiri dengan pertemuan tingkat Menteri, yaitu Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di bulan yang sama. (fj)
Related News
 
                            Target 12 PSN Senilai Rp270 Triliun, Tuntas Hingga Akhir 2025
 
                            Industri Agro Sumbang 52,07 Persen PDB pada Semester I 2025
 
                            Sejumlah Indikator Ekonomi dalam Tren Positif, Utilisasi Meningkat
 
                            Satgas Percepatan PSN Mulai Bekerja; Fokusnya Paket Ekonomi 8+4+5
 
                            Industri Manufaktur Lanjut Ekspansif, IKI Oktober di Angka 53,50
 
                            Indonesia Bertransformasi dari Penerima Jadi Negara Donor
 
                     
                 
                 
             
                                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




