EmitenNews.com - Bank CIMB Niaga (BNGA) kembali menelan pil pahit. Rencana penerbitan private placement belum menemui titik terang. Pasalnya, investor enggan mendatangi rapat umum pemegang saham luar biasa untuk kali kedua. 


Pada rapat edisi kedua, tingkat kehadiran pemegang saham hanya 44,74 persen. Itu merepresentasikan 756.063.779 saham dari seluruh hak suara yang sah. Dengan data dan fakta tersebut, untuk kali kedua rapat gaggar kuorum. Oleh karena itu, rapat tidak menghasilkan apa-apa. 


”Rapat pada 19 Oktober 2023 dengan tingkat kuorum tidak terpenuhi. Oleh karena itu, rapat tidak berhak serta tidak berwenang untuk membicarakan, dan mengambil keputusan sah dan mengikat untuk keseluruhan agenda,” tegas Susiana Tanto, Corporate Affairs Head Bank CIMB Niaga. 


Selanjutnya, perseroan akan mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS Luar Biasa Ketiga paling lambat 14 hari setelah rapat.


Sebelumnya, pada rapat perdana, perseroan belum mengantongi restu para pemegang saham. Itu setelah rapat umum pemegang saham luar biasa tidak kuorum. Rapat sebagai forum tingkat tinggi dalam pengambilan keputusan hanya dihadiri investor mewakili 754.897.148 saham alias hanya mencapai 44,8477 persen. 


Sekadar informasi, Bank CIMB Niaga berencana melaksanakan private placement 10.599.000 helai alias 10,59 juta saham baru biasa kelas B bernominal Rp50. Hajatan itu, untuk memenuhi ketentuan saham free float atau jumlah minimum saham beredar investor publik 7,5 persen.  


Per akhir Juli 2023, jumlah saham free float Bank CIMB Niaga baru mencapai 6,73 persen. Private placement itu, akan menyebabkan saham perseroan terdilusi maksimum 0,04 persen. Harga pelaksanaan private placement yaitu sekurang-kurangnya 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut sampai penutupan perdagangan pada 4 Oktober 2023, yaitu Rp1.520 per saham.  


Setelah pelaksanaan private placement 251.422.059 lembar milik Commerce Kapital atau 1 persen dari seluruh modal ditempatkan, dan modal disetor perseroan tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu sebagaimana disampaikan pada surat pernyataan komitmen pada 6 September 2023. Seluruh dana hasil private placement, setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan digunakan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha dalam bentuk penyaluran kredit. (*)