Gandeng Jerman, Maharaksa Biru Energi (OASA) Garap Energi Terbarukan
EmitenNews.com - Perusahaan swasta nasional PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menggandeng Intec Engineering GmbH / SBW Energy GmbH Jerman menandatangani perjanjian aliansi strategis pengembangan sejumlah proyek energi terbarukan di Indonesia.
"Proyek pertama kami adalah pengolahan sampah di DKI Jakarta, senilai 347 juta euro," kata CEO/Presiden Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Penandatanganan perjanjian aliansi strategis tersebut dilakukan disela puncak pertemuan B20 di Bali yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.
Dijelaskan Bobby, Intec yang berbasis di Jerman adalah perusahaan internasional yang sudah diakui untuk desain, manufaktur dan pengiriman sistem energi, dan unggul untuk pembuatan pembangkit listrik limbah menjadi energi, panas bumi dan biomassa.
"Sementara SBW, juga berbasis di Jerman, selama ini dikenal sebagai perusahaan yang memberikan konsultasi manajemen, dan manajemen proyek dalam proyek energi terbarukan di seluruh dunia, di bidang hidro, biomassa, kincir angin, panas bumi, dan limbah menjadi energi," katanya.
Dikatakan, baik OASA maupun mitra-mitranya tersebut akan membentuk aliansi strategis untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Pada tahap awal ini, pihaknya ingin mengembangkan fasilitas pengolahan antara di Jakarta, dengan kapasitas 2.000 metrik ton sampah per hari. Fasilitas ini akan menghasilkan listrik sebesar 42 megawatt. Investasi proyek sebesar 347 juta euro. "Kami targetkan sudah bisa mulai memangun di semester I tahun 2023,. kata Bobby.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa PT Maharaksa Biru Energi Tbk akan berusaha untuk terus mencari dan mengembangkan setiap peluang bisnis energi hijau dan terbarukan di Indonesia, sementara Intec akan menyediakan teknologi yang diperlukan, termasuk desain dan persiapan proyek, dan SBW akan memfasilitasi akses ke lembaga keuangan Eropa untuk pembiayaannya.
Jerman memiliki keunggulan dalam teknologi pengembangan energi terbarukan. Bobby yang juga Waketum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian mengingatkan, sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar.
Related News
Laba Melejit 47 Persen, BNBR Medio 2024 Defisit Rp19,39 Triliun
Bengkak! Paruh Pertama 2024 KRAS Akumulasi Rugi USD2,39 Miliar
Batavia Prosperindo (BPII) Raih Dividen Rp24,6 Miliar dari Anak Usaha
Hingga Juni 2024, Kedaung Indah (KICI) Raih Penjualan Rp36,70 Miliar
Event Digiland Run 2024 Siap Digelar, PB PASI Apresiasi TelkomĀ
Nusa Konstruksi (DGIK) Catat Pendapatan dan Laba Naik di Kuartal II