Promosi melonjak 77,08 persen menjadi Rp8,5 triliun.

 

Lalu, iklan dan pemasaran tumbuh 20,6 persen menjadi Rp4,275 triliun.

 

Pada pos pengembangan teknologi informasi dan infrastruktur membengkak 41,5 persen menjadi Rp3,383 triliun.

 

Tak pelak, rugi usaha kian dalam 35,4 persen menjadi Rp30,329 triliun.

 

Kian berat, dengan adanya kerugian nilai goodwill atau nilai bisnis yang melebihi asetnya dikurangi kewajiban sedalam Rp11,003 triliun karena penuruan estimasi berdasarkan dorongan pasar yang digunakan dalam mengukur jumlah terpulihkan UPK.

 

Dampaknya, rugi sebelum pajak penghasilan menyentuh Rp40,544 triliun.