EmitenNews.com -Pada Semester I-2023, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) menderita rugi bersih Rp884,57 juta, sehingga total defisit per 31 Juni 2023 tercatat terus membengkak.Secara tidak langsung kerugian itu terefleksi pada saham perseroan yang saat ini hanya dihargai Rp14 per saham.

 

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (14/8), pendapatan NINE selama enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp11,66 miliar atau meningkat 49,3 persen dibanding capaian di periode yang sama 2022 senilai Rp7,81 miliar.

 

Namun pada Semester I-2023, NINE justru tercatat menderita rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp884,57 juta atau berbalik negatif dibanding Semester I-2022 yang masih bisa membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp1,08 miliar.

 

Kinerja bottom line yang tercatat negatif tersebut terutama dipengaruhi oleh lonjakan beban usaha selama enam bulan pertama di 2023 hingga 196,4 persen menjadi Rp4,12 miliar dari Rp1,39 miliar pada periode yang sama di 2022.

 

Dengan adanya kerugian tersebut, maka per 31 Juni 2023, total defisit NINE membengkak menjadi Rp1,2 miliar dari Rp316,2 juta pada 31 Desember 2022. Sehingga, jumlah ekuitas hingga akhir Juni 2023 tercatat Rp44,69 miliar atau melorot dibanding per akhir Desember 2022 yang sebesar Rp45,58 miliar.

 

Di tengah penurunan ekuitas tersebut, total liabilitas NINE per akhir Semester I-2023 justru tercatat meningkat menjadi Rp4,94 miliar dari Rp4,85 miliar. Peningkatan nilai kewajiban ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan utang usaha hingga 99 persen, akibat adanya pembelian secara kredit dalam enam bulan pertama tahun ini.

 

Hingga penutupan perdagangan Jumat lalu, harga saham NINE hanya senilai Rp14 per lembar, sehingga kapitalisasi pasar emiten yang dicatatkan di Papan Akselerasi ini cuma senilai Rp30,2 miliar.

 

Saham NINE yang bersandar pada level 14 tersebut setara dengan penyusutan hingga 81,33 persen dari harga IPO yang sebesar Rp75 per saham. NINE terbilang emiten anyar di BEI, karena perusahaan sektor teknologi ini melakukan IPO pada pengujung 2022 dan resmi melantai di Bursa pada 5 Desember 2022.