EmitenNews.com — IHSG kembali melanjutkan penurunannya dan ditutup di level 6599,84 (-3,17%). Para investor masih bersikap skeptis terhadap kenaikan tingkat suku bunga tinggi yang diberlakukan oleh The Fed, sementara bursa dunia terutama AS merespon dengan pesimis sampai dengan perdagangan kemarin. 


Alwin Rusli selaku Analis Reliance Sekuritas dalam keteranganya, Jumat (13/5/2022) mengatakan, pelemahan bursa disebabkan oleh beberapa sektor seperti teknologi (-4,65%), sektor konsumen primer (-3,12%), dan sektor konsumen non primer (-3,11%). Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 705,37 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dibeli adalah: ADRO, BMRI, ADMR.


Secara teknikal, IHSG mengalami breakout kebawah level support yang terbentuk dari Fibonacci di level 6730, serta tertopang oleh MA 200. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: TAPG, BEBS, ADRO, UNVR, ABMM, INDF, KKGI, MIKA, RMKE.


Dari bursa AS pada pagi hari ini, ditutup mixed dengan indeks Nasdaq memimpin penguatan setelah selama perdagangan intraday para indeks AS mengalami fluktuasi yang sangat tinggi. Para investor tetap memperhatikan tingkat laju inflasi yang telah memuncak, sambil mencerna apa yang dikatakan oleh Chairman The Fed Jerome Powell dengan pernyataan bahwa beliau tidak dapat menjamin soft landing dari keputusan-keputusan ekonomi yang diambil.


Dari bursa Asia pada pagi hari ini sudah diperdagangkan di zona hijau yang cukup tinggi, indeks Nikkei menguat 1,9%, dan indeks Kospi menguat 1,2%.


“Dari dalam negeri, IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak positif mengikuti pergerakan yang terjadi pada bursa Asia. Para investor akan menunggu hasil cadangan devisa hari ini yang diperkirakan akan bergerak di level yang stabil, namun seperti kita tahu belakangan ini, nilai mata uang dolar AS bergerak sangat kuat, yang mungkin akan menjadi sinyal waspada bagi para investor. IHSG akan bergerak di rentang 6430 – 6880 pada perdagangan hari ini.” tutup Alwin.