EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik terkoreksi pasca uji resistance area 6850-6875 di perdagangan Kamis (10/2) kemarin.


Indikasi overbought pada Stochastic RSI mendukung pergerakan Kamis (10/2) sebagai sinyal bahwa IHSG rawan mengalami profit taking dalam jangka pendek.


Oleh sebab itu analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai potensi koreksi IHSG ke 6790-6800 di perdagangan akhir pekan ini (11/2).


Di perdagangan Kamis kemarin saham-saham bank, terutama bank berkapitalisasi besar seperti BBNI, BBRI dan BMRI, serta saham sejumlah emiten bluechip, terutama ANTM, TLKM, UNTR dan UNVR menjadi penopang IHSG.


"Saham-saham tersebut, terutama saham perbankan, dapat kembali dicermati di Jumat ini," kata Valdy.


Ia menyebut katalis positif untuk sektor perbankan berasal dari keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3.5% (10/2).


BI juga meyakini dampak penyebaran varian Omicron terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak signifikan. BI mempertahankan target pertumbuhan ekonomi 4.7%-5.5% yoy di 2022.(fj)