IHSG Diprediksi Fluktuatif, Saham Yang Nikmati Insentif Pajak Bisa Dicermati

EmitenNews.com - IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat (3/12). Adanya uncertainty condition akibat varian baru coronavirus (omicron), menyebabkan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap potensi lonjakan kasus baru Covid-19 secara global di tengah adanya potensi lonjakan inflasi.
"Selain itu juga tapering off yang berpotensi dilakukan lebih agresif juga masih menjadi kekhawatiran pasar. Hal ini tercermin dari nilai tukar Rupiah yang kembali melemah sebesar 0.14% ke Rp 14,395 per USD pada Jumat sore (3/12)," kata analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan.
Dari dalam negeri, Pemerintah didorong untuk memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor properti dan otomotif hingga tahun 2022. Insentif ini salah satunya bertujuan untuk mempertahankan tren pemulihan aktivitas ekonomi
Valdy memperkirakan pergerakan IHSG masih akan cenderung bergerak fluktuatif dengan rentang support terdekat di kisaran 6450-6500 dan resistance 6450-6600 di perdagangan Senin (6/12).
Karena itu menurutnya pelaku pasar dapat mencermati beberapa emiten pada sektor yang berpotensi memperoleh katalis positif dari perpanjangan insentif pajak, di antaranya CTRA, SMRA, BSDE dan ASII.
"Saham-saham bank, terutama bank berkapitalisasi besar, yaitu BBCA, BBRI, BBNI dan BMRI juga dapat diperhatikan," tambahnya.(fj)
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800