Meningkatnya kasus Covid di China dan tensi geopolitik Russia-Ukraina turut menambah sentiment negative di pasar saham. Sektor energi membukukan penurunan paling besar yaitu 2.2% atas kekhawatiran munculnya gangguan pada demand China akibat tingkat penyebaran Covid yang tinggi dan cepat. S&P500 turun 20% YTD, merupakan pelemahan terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008. Pasar melihat 69% kemungkinan FFR naik 25bps pada FOMC Meeting Februari mendatang & FFR bertengger di angka 4.94% pada semester pertama tahun depan.
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,72 Persen, Ini Pendorongnya

PPATK Blokir 5 Ribu Rekening Terkait Judol Senilai Rp600 Miliar

Ekspor Industri Kerajinan pada 2024 Tembus USD679 Juta

Kejar Target Lifting, Bahlil Minta ENI Percepat Proyek Migasnya

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Kembali Menguat

Orbit Zona Hijau, IHSG Jajal Level 6.800