IHSG Rawan Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Properti dan 4 Bank Ini

EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (16/12) berakhir melemah 0,47% atau 31,459 point di level 6.594,798. Sementara investor asing mencatatkan penjualan bersih atau net sell sebesar Rp735,15 miliar.
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya dalam riset hariannya, Jumat (17/12/2021) mengatakan. IHSG hari ini diperkirakan masih akan bergerak pada range support di level 6582 dan resistance 6676.
IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar, capital inflow belum juga terlihat deras masuk ke dalam pasar modal, serta masih melambatnya perputaran roda perekonomian hingga saat ini yang menjadi salah satu tantangan bagi kinerja emiten.
"Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, sedangkan jika sepintas melihat rilis data perekonomian perihal ritel US yang mengalami peningkatan terutama pada kebutuhan kendaraan roda empat dan belanja online pada november," imbuh William.
Disisi lain jika memperlihatkan kondisi perekonomian global yang mulai terdapat peningkatan, dapat menjadi salah satu sentimen positif terhadap pergerakan pasar global yang tentunya juga sedikit banyak memberikan sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia. Namun, hari ini IHSG berpotensi melemah.
Untuk perdagangan akhir pekan ini Indosurya Bersinar Sekuritas merekomendasikan buy untuk Summarecon Agung (SMRA), Alam Sutera (ASRI), Pakuwon Jati (PWON), HM Sampoerna (HMSP), Bank Ina Perdana (BINA), Bank BCA (BBCA), Unilever Indonesia (UNVR), Indofood CBP (ICBP), Bank BNI (BBNI) dan Maybank Indonesia (BNII).
Related News

Perdana! Fitch Tetapkan Peringkat 'AAA(idn)' untuk Bank KB Bukopin Syariah

Masuk Proses Kalibrasi, Bandara Doho, Kediri Siap Beroperasi 2024

Produksi Minyak Global Melimpah, ICP November Turun Jadi USD79,63 per Barel

Produksi Keramik Indonesia Tahun 2023 Diproyeksi Sebesar 551 Juta M2

Total Pencatatan Obligasi dan Sukuk Sepanjang 2023 Sentuh Rp117,80 Triliun

Komentar