Indonesia-Malaysia Sepakati Perluasan Kerja Sama Pengembangan UMKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick bekerja sama mendorong penguatan inovasi pembiayaan mikro, peningkatan ekspor UKM, dan kerja sama koperasi, di Kuala Lumpur, Malaysia. dok. KemenkopUKM.
EmitenNews.com - Majulah pelaku usaha koperasi dan UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia menyepakati perluasan kerja sama pengembangan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Perluasan kolaborasi itu meliputi tiga bidang, yakni penguatan inovasi pembiayaan mikro, peningkatan ekspor UKM, dan kerja sama koperasi.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki kepada Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick di Putrajaya, Selasa (24/9/2024).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah SME Corp, sebuah lembaga yang mengawasi dan memfasilitasi program pengembangan lebih dari 900.000 UMKM di Malaysia.
SME Bank yang fokus pada pembiayaan dan pendampingan UMKM, serta Bank Rakyat yang menyediakan pembiayaan syariah untuk koperasi dan usaha mikro juga ikut berpartisipasi.
Melalui keterangan resminya Kamis (26/9/2024), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Indonesia dan Malaysia memiliki konsentrasi yang sama dalam pengembangan inovasi pembiayaan mikro. Melalui kolaborasi ini, kita dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM di kedua negara dan kawasan ASEAN.
“Selain itu, kedua negara berkepentingan untuk memperluas akses pasar UKM di pasar global,” kata Teten Masduki.
Indonesia, Malaysia dan negara-negara lainnya anggota ASEAN memiliki keunggulan dalam sektor pertanian dan perikanan. Sebagian besar kegiatan produksi dilakukan oleh UMKM.
Potensi besar itu dinilai dapat dioptimalkan melalui kerja sama koperasi lintas negara, yang tidak hanya memperkuat rantai pasok di kawasan, tetapi juga mendorong lebih banyak UMKM untuk memasuki pasar global.
Dalam pertemuan itu, Menteri Teten juga menyoroti pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan model bisnis Rumah Produksi Bersama (RPB) sebagai upaya mendekatkan pelaku UMKM dengan inovasi teknologi.
Melalui pembangunan pabrik pengolahan skala menengah yang dikelola koperasi, RPB diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan UMKM, khususnya di sektor pertanian dan perikanan.
Kementerian Koperasi dan UKM tengah mengembangkan RPB untuk berbagai komoditas unggulan daerah, seperti cabai, kulit, rotan, bambu, kelapa dan garam.
Sementara itu, Menteri Ewon menyambut baik perluasan kerja sama UMKM dan koperasi antara Indonesia dan Malaysia. Ia berharap kerja sama ini dapat segera diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) antara kedua kementerian.
“Selanjutnya keketuaan ASEAN adalah Malaysia. Kami senang sekali agar inisiatif ini segera kita tindak lanjuti dengan MoU, dan kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan dapat diperluas di kawasan ASEAN," kata Ewon. ***
Related News

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi