EmitenNews.com - Perkembangan sektor industri nasional tidak luput dari berbagai tantangan yang menghantam kondisi global. Dalam menjawab berbagai tantangan, Kemenperin menginisiasi Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka kerja yang akan membawa transformasi industri nasional yang mandiri dan berdaya saing.

“SBIN akan menciptakan pengembangan industri yang berorientasi pada pembentukan masa depan bangsa yang lebih mandiri, berdaya saing tinggi, dan berpihak pada rakyat,” jelas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dilansir dari laman kementerian.

Lebih lanjut, Kemenperin telah menetapkan enam program prioritas untuk lima tahun ke depan yang dituangkan dalam kerangka strategi yang lebih operasional untuk mencapai ASTA CITA Presiden. Adapun program prioritas tersebut meliputi:

1. Hilirisasi industri dan penyediaan bahan baku;
2. Pengembangan infrastruktur dan fasilitasi Kawasan industri;
3. Penguatan industri dalam negeri;
4. Teknologi dan modernisasi industri;
5. Pengembangan SDM industri; dan
6. Net Zero Emission di sektor industri.

Selasa (26/8) lalu Kemenperin menggelar acara Ministerial Lecture dengan tema “Strategi Pembangunan Industri Nasional” di Jakarta. Selain Menperin, para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan di lingkungan Kemenperin turut memberikan pemaparan mengenai tantangan dan strategi pengembangan sektor industri.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto dalam laporannya turut menyampaikan pelaksanaan Ministerial Lecture dan PKTBT merupakan proses pembentukan ASN yang berintegritas, jujur, nasionalis, unggul dan bertanggung jawab, serta profesional.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis terkait sektor industri, namun kami berharap mampu menumbuhkan semangat dan motivasi para CPNS untuk berkontribusi nyata dalam pengabdian mereka,” ungkap Sekjen.

Sebelumnya, dalam proses rekrutmen CPNS Kemenperin telah menerima 832 orang. Adapun lima orang dari jumlah tersebut merupakan formasi disabilitas. Dengan berbagai latar belakang pendidikan yang beragam, pada tahun ini Kemenperin mendapat 61 orang lulusan politeknik dan 1 orang lulusan SMK yang berada dibawah naungan Kemenperin.

“Kami dengan bangga menyampaikan bahwa tahun ini kami menerima lima CPNS dari formasi disabilitas yang bergabung dengan Kemenperin. Hal ini merupakan wujud nyata kami dalam menciptakan iklim lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh putra-putri bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan industri nasional,” ucap Eko.

Berbagai pengarahan dan pembekalan pada acara ini diharapkan mampu dipahami oleh para peserta CPNS sebagai eksekutor rancangan strategi di masa mendatang. “Keberhasilan strategi dalam pengembangan sektor industri nasional semua bergantung pada para eksekutornya. Saya harap adik-adik CPNS memiliki pemikiran yang penuh dengan wawasan, hati yang penuh integritas, dan semangat tinggi mencintai Indonesia,” tutup Menperin.(*)