ITMG Borong Gede Saham NICE, Aksi Akuisisi Belum Selesai?

Lantai perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com - - Emiten tambang batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) sedang melakukan proses negosiasi untuk mengakuisisi saham saham tambang nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) lebih besar.
Menurut info yang beredar, ITMG saat ini sedang melakukan proses negoisasi untuk mengakuisisi saham NICE lebih besar lagi.
Melalui laporan KSEI per 4 Juli 2025, ITMG telah menggulung sejumlah 585 juta saham NICE. Dengan begitu, ITMG resmi memiliki porsi kepemilikan 9,62% atas saham NICE.
Menggunakan asumsi harga penutupan perdagangan 4 Juli 2025, ITMG diperkirakan merogoh kocek hingga Rp 216,45 miliar untuk memuluskan langkah perusahaan menggenggam saham NICE.
Usai aksi ini, ITMG kini resmi menjadi pemegang saham NICE bersama dengan Energy Battery Indonesia dan Sungai Mas Minerals. Adapun kepemilikan keduanya atas NICE masing-masing sebesar 69,57% sebesar 10,43%.
Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memang membuka opsi akuisisi sebagai langkah pertumbuhan bisnisnya ke depan. Direktur Indo Tambangraya Megah (ITMG) Yulius Kurniawan Gozali akuisisi proyek yang menarik bisa menggunakan alokasi dividen.
"Kalau melihat historica kelihatannya persentase (dividen payout ratio) mungkin di level 60%-70%," ungkap Yulius pada Senin (3/3/2025).
Seiring pemberitaan ini, saham NICE tercatat telah melonjak 24,46% atau menyentuh batas auto rejection atas ke level Rp575 pada penutupan perdagangan Rabu (9/7/2025). Dalam sepekan Saham NICE telah naik 63% dan sebulan terakhir melonjak 77%. Adapun kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp3,5 triliun.
Related News

Buka Kerja Sama dengan HM Sampoerna, Danantara Ikut Berdayakan UMKM

Target Pemerintah dari Bea dan Cukai Rp334T, Rokok Masih Jadi Andalan

Sucor Sekuritas Raih Penghargaan Literasi Keuangan Teraktif 2025

Menkeu Sepakat dengan DPR Agar Belanja Makin Berkualitas dan Produktif

Rupiah Menguat 1,29 Persen Terhadap Dolar AS Hingga 19 Agustus

Pemerintah Rilis Skema Kredit Alsintan dan Industri Padat Karya