EmitenNews.com - Menjelang Lebaran 2024 ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengimbau nasabah agar tetap mewaspadai modus penipuan online. Hingga saat ini kasus penipuan online penting diwaspadai. Terlebih, pelaku kerap memanfaatkan momen-momen penting tertentu, seperti Idul Fitri. 

Pada momen hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, yang sebentar lagi tiba, bisa saja pelaku menipu dengan modus mengatasnamakan kurir paket atau parcel. Bisa juga melalui kiriman file ucapan selamat lebaran melalui aplikasi tidak resmi (.APK) yang akan didorong untuk diinstal pada perangkat korban.

Biasanya, modus ini terlihat meyakinkan, sehingga korban mengalami kerugian material maupun nonmaterial. Aplikasi yang tidak resmi tersebut memperdaya korban sehingga dengan sadar memberikan persetujuan aplikasi tersebut mengakses data dan perangkatnya secara sepenuhnya, antara lain SMS, keyboard, mikrofon, dan bahkan kamera.

Ini yang kemudian menjadi jalan bagi kejahatan perbankan karena data-data yang diperlukan untuk transaksi bersifat pribadi dan rahasia dikuasai oleh para penipu. Misalnya, penipu dapat menguasai username dan password pada aplikasi mobile banking dan SMS dari bank yang berisi kode OTP. Alhasil, transaksi perbankan korban melalui mobile banking dapat berjalan sukses.

Terkait dengan hal tersebut, dalam rilis yang diterima Rabu (3/4/2024), Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha menyampaikan agar nasabah tetap waspada terhadap modus yang disebut social engineering ini. Waspadalah, pelaku memanfaatkan manipulasi sosial dan kelemahan psikologis (keingintahuan, ketergesaan, dan kelengahan manusia). 

“Akibatnya korban menjadi sasaran bagi pelaku kejahatan, tanpa menyadari dirinya menjadi korban social engineering, atau soceng,” ujarnya. 

Terlebih di momen mendekati hari raya di mana transaksi keuangan dan peredaran uang diperkirakan meningkat,

Untuk itu, dalam memberikan perlindungan terhadap nasabah, BRI menerapkan tiga komponen yakni dari sisi proses, teknologi, dan people. BRI senantiasa melakukan proses pengembangan aplikasi lebih secure. BRI juga terus berupaya meningkatkan kesadaran akan bahaya soceng baik kepada para pekerja maupun nasabah BRI. 

“Kesadaran ini untuk memenuhi tanggung jawab melindungi data dan dana para nasabah,” tambah Agra M. Nugraha.

Nasabah diimbau terus waspada jika ada nomor tidak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .APK, apalagi yang mengatasnamakan BRI. Masyarakat dapat mencegah kejahatan dokumen lebih dini dengan tidak mengeklik dokumen dan aplikasi tersebut. Nasabah agar segera menghubungi Contact BRI di 1500017 apabila terlanjur menginstall aplikasi bodong tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan dan telepon masuk, berbagai modus penipuan dapat dihindari. BRI terus mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat, selalu waspada akan modus penipuan.

Beberapa tips mengantisipasi penipuan dengan modus Social Engineering sebagai berikut:

Saat menginstal aplikasi apa pun pada perangkat, selalu waspada dan baca dengan saksama seluruh prompt yang muncul. Terutama pada saat aplikasi meminta izin untuk mengakses file, mikrofon, kamera, SMS, dan semacamnya.

Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file dengan akhir penamaan .APK.

Umumnya penipu mengirimkan link/file dengan disertai pengumuman/pemberitahuan yang mendorong kita untuk bereaksi tanpa berpikir panjang. Misalnya, berupa pesan yang memburu-buru, ancaman, atau mengundang rasa ingin tahu.

Tidak mengeklik link/file yang dikirimkan

Jika sudah terklik/terinstal, segera matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat