Jelang Ramadan dan Idul Fitri 2022, Buwas Jamin Ketersediaan Beras Aman
EmitenNews.com - Kebutuhan beras menjelang Ramadan, dan Idul Fitri 2022 aman. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan stok beras tersedia dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam waktu dekat petani akan mulai panen raya, Maret dan April 2022. BUMN pangan sudah membuat strategi penyerapan gabah dari petani agar harga jualnya tidak merugikan petani.
"Masalah beras terjamin. Karena sudah kita petakan wilayah yang akan panen mulai saat ini," kata Dirut Bulog Budi Waseso saat ditemui di Gudang Perum Bulog Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022).
Budi Waseso yang karib disapa Buwas, mengatakan sampai saat ini tidak diperlukan impor beras, karena produksi dalam negeri yang berlimpah. Sebaliknya dengan ekspor beras, masih belum bisa ditentukan karena mengutamakan kebutuhan dalam negeri agar terpenuhi dulu. "Kita utamakan produksi dalam negeri dan kebutuhan dalam negeri."
Sementara itu terkait gejolak politik antara Rusia dan Ukraina secara tidak langsung dapat mengganggu rantai pasok kebutuhan domestik. Salah satunya kenaikan harga bahan bakar yang terus naik dan bisa berimbas pada harga pangan.
"Kalau dikaitkan dengan gejolak Rusia dan Ukraina, ini akan ada masalah di pangan," kata mantan Kepala Bareskrim Polri itu.
Namun Buwas, sekali lagi memastikan masalah pangan terutama beras akan tetap terkendali. Bagaimana pun karena di Indonesia beras merupakan kebutuhan pokok dan utama, sehingga pemerintah berusaha sekuat tenaga menjaga pasokan. Ia menjamin ketersediaan beras. Karena itu, masyarakat tidak perlu ragu sama beras di seluruh Indonesia karena pasti ada dan harganya murah. ***
Related News
Penguatan Dolar AS Turunkan ICP November Jadi USD62,83 Per Barel
Harga Emas Antam Naik Rp6.000 per Gram
Siap Tampung Keluhan Dunia Usaha, Pemerintah Buka Kanal Aduan P2SP
Kasus Korupsi Laptop Chromebook, Jaksa Ungkap 25 Pihak yang Diperkaya
Pemerintah Pastikan Bea Keluar Batu Bara Berlaku Mulai Januari 2026
Jusuf Kalla: Hilirisasi Belum Banyak Beri Manfaat Rakyat





