EmitenNews.com -Selama sepekan terakhir, BEI menerima empat pencatatan perdana saham, sembilan obligasi dan satu sukuk. Empat saham baru tersebut adalah PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI). Sehingga, jumlah emiten baru tahun ini sebanyak 49 Perusahaan Tercatat.

 

Sembilan obligasi yang dicatatkan dalam sepekan terakhir adalah Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2023 senilai Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra Financial Services. Lalu, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2023 sebesar Rp2,27 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II-2023 senilai Rp750 miliar yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

 

Selanjutnya adalah Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 senilai Rp691,7 miliar yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance, Obligasi II-2023 senilai Rp500 miliar yang diterbitkan PT BRI Multifinance Indonesia, Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 sebesar Rp1,5 triliun yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Federal International Finance.

 

Selanjutnya, Obligasi II-2023 senilai Rp700 miliar yang diterbitkan PT Hino Finance Indonesia, Obligasi Berkelanjutan VII Tahap I-2023 sebesar Rp1,2 triliun dan Sukuk Musyarakah Berkelanjutan I Tahap I-2023 senilai Rp170,5 miliar yang diterbitkan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap I-2023 senilai Rp488,55 miliar yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).

 

Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun ini sebanyak 64 emisi dari 46 emiten senilai Rp73,55 triliun. Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk mencapai 531 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp468,82 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 128 emiten.

 

Jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sembilan emisi senilai Rp3,19 triliun.