EmitenNews.com - Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Harus menjadi agenda serius dalam pertemuan G20, dan B20. Dengan semangat itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menekankan pentingnya transformasi ekonomi digital untuk UMKM dalam panggung Presidensi G20 dan B20. Kadin menyakini bahwa UMKM sebagai tulang punggung ekonomi dunia yang berdampak besar terhadap produk domestik bruto dan lapangan kerja.

 

"Indonesia adalah presiden pertama G20 yang berasal dari negara berkembang. Kami ingin menjadikan UMKM sebagai agenda yang serius dalam pertemuan G20 maupun B20. Saya percaya UMKM sebagai tulang punggung ekonomi setiap negara di dunia," kata Ketua Kadin Arsjad Rasjid dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

 

Indonesia memiliki sekitar 64,2 juta UMKM yang berkontribusi 61 persen terhadap produk domestik bruto nasional dengan lebih dari Rp8,5 triliun. Selain itu, UMKM juga menciptakan lapangan kerja kepada 96 persen tenaga kerja atau sekitar 117 juta pekerja di Indonesia dengan porsi sebanyak 64 persen adalah perempuan.

 

Menurut Arsjad, pandemi COVID-19 telah membuat 80 sampai 90 persen UMKM di Indonesia nyaris lumpuh seiring dengan penerapan PPKM dan PSBB serta upaya-upaya lainnya dalam mengatasi pandemi. Situasi itu lantas menjadikan pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi atas kegiatan usaha mereka.

 

"Pandemi ini menjadi semacam berkah bagi UMKM terkhusus yang telah berhasil melakukan transisi ke arah e-commerce," ujar Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. ***