KainHalal dan Peluang Indonesia jadi Kiblat Fashion Halal Dunia
Direktur Utama PT MilangKori Persada sekaligus CEO dan founder KainHalal, Fitriani Kuroda. dok. Wandi/InfoPublik.
EmitenNews.com - Besar peluang Indonesia menjadi kiblat fashion halal Dunia. Untuk memenuhi permintaan dunia akan kain tenun bersertifikat halal, Direktur Utama PT MilangKori Persada, sekaligus CEO dan founder KainHalal, Fitriani Kuroda, telah mengajukan persyaratan untuk memproduksi tekstil bersertifikasi halal sejak 2019.
"Alhamdulillah kami adalah produsen pertama pembuat kain bersertifikat halal di Indonesia, karena ada permintaan dari negara-negara timur tengah seperti Turki, Dubai dan lain-lainnya untuk memproduksi kain tenun halal," kata Fitriani Kuroda pada acara Indonesia Global Halal Fashion di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Para designer Timur Tengah pernah melihat kain tenun yang terbuat dari serat biji kapas menjadi sangat menarik. Bagusnya, Indonesia bisa memproduksi kain yang bersertifikat halal, sedangkan saingan Indonesia, seperti Malaysia, Turki tidak bisa.
KainHalal terbuat dari serat selulosa regenerasi alami berasal dari Serbika (Serat Biji Kapas) atau cotton linter, yang sangat halus lembut, berkilau seperti sutra namun sejuk dipakai dan sangat ramah lingkungan.
"Kita mengajak pabrik dari Jepang, menyendirikan proses pembuatan benangnya, dan meminta untuk membuat benang tidak bercampur dengan najis, akhirnya mereka sangat menyambut baik untuk membuat dan tidak mencampuri dengan produk benang lainnya, yang menggunakan binatang," jelas Fitriani Kuroda seperti dikutip dari InfoPublik.
Target pertama KainHalal adalah bagaimana umat Muslim bisa mengenakan pakaian untuk beribadah sehari-hari yang sudah bersertifikasi Halal. Kepada para designer juga dipastikan produknya sudah bersertifikat halal sehingga mereka tenang untuk merancang produk fesyennya.
Keunggulan lainnya adalah bahan baku benang KainHalal termasuk sangat ramah lingkungan karena terbuat dari serat alami serbika yaitu serat biju kapas atau serat cupro yang karakternya berbeda dengan serat katun. Serat serbika bertekstur halus, lembut dan berkilau seperti sutra tapi adem dan nyaman dipakai, sangat cocok untuk di negara tropis seperti di Indonesia.
"Kami berkolaborasi dengan para designer untuk menyosialisasikan produk fesyen halal, global Halal Fesyen untuk menjadi kiblat muslim dunia sebagai tantangan bagi kita semua," katanya. ***
Related News
Penyaluran KUR UMKM Capai Rp238T, Masih Tersisa Waktu Dua Bulan
Mulai 2026, Masyarakat Bisa Ajukan KUR UMKM Berulang Kali
Paguyuban Lender Desak DSI Tanggung Jawab atas Krisis Gagal Bayar
Posisi Utang LN Indonesia Triwulan III Turun USD7,9 Miliar
Utang LN Swasta Terbesar di Sektor Industri Pengolahan dan Keuangan
OJK Yakinkan Redenominasi Takkan Ganggu Fundamental Ekonomi





