EmitenNews.com - Emiten industri keramik Arwana Citramulia (ARNA) mengantongi restu pembelian kembali saham alias buyback. Rencana itu mendapat dukungan 99,96 persen atau 5,92 miliar pemilik suara. Tingkat kehadiran investor mencapai 81,51 persen pemegang saham.


Keputusan itu, telah dipatenkan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang telah digeber pada 18 Oktober 2023. ”Hasil keputusan rapat menyetujui untuk dilakukan pembelian kembalti saham perseroan,” tulis Rudy Sujanto, Corporate Secretary Arwana Citramulia menyitir hasil keputusan rapat. 


Ya, Arwana telah telah menyiapkan dana maksimal Rp150 miliar. Pelaksanaan buyback akan diselesaikan dalam waktu 18 bulan setelah rapat, terhitung mulai 19 Oktober 2023 hingga 18 April 2025. Biaya untuk melancarkan aksi korporasi tersebut termasuk pembayaran fee atas perantara perdagangan efek maksimum 0,25 persen dari setiap transaksi beli.


Rudy menyebut buyback saham dilakukan untuk menjaga kewajaran harga saham dengan memperhatikan historical Price Earnings Ratio (PER) 10 tahun terakhir. Nilai wajar saham Arwana minimal 15 kali Earning Per Share (EPS). Perseroan memperkirakan rencana itu, tidak akan menekan pendapatan. Sebaliknya, pelaksanaan pembelian kembali saham terhadap biaya pembiayaan sangat kecil. 


Arwana telah menunjuk RHB Sekuritas Indonesia untuk melakukan buyback. Buyback dilakukan dengan harga lebih rendah atau sama dengan harga transaksi terjadi sebelumnya dalam 18 bulan. (*)