EmitenNews.com - Kasus Omicron di Indonesia terus meningkat. Kini, jumlah varian baru virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 (Covid-19) mencapai 46 kasus. Sedihnya, karena sebanyak 40 orang yang terkonfirmasi sudah mendapat vaksinasi 2 dosis alias sudah lengkap. Terbanyak karena tertular di luar negeri.


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 98 persen kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sisanya adalah petugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta. Karena itu, pemerintah akhirnya kembali memperketat karantina kedatangan luar negeri. Ia juga mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) tidak pergi ke luar negeri jika tidak perlu.


"Jadi tolong dipahami bahwa sekarang proses karantina kedatangan luar negeri untuk WNI akan kita perketat. Sebanyak 98 persen kasus Omicron terjadi karena orang-orang kita pulang dari luar negeri," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers PPKM, Senin (27/12/2021).


Menkes Budi menuturkan sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran varian Omicron dan menghadapi dampak terburuk dari varian tersebut. Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 16.000 oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator di berbagai fasilitas kesehatan.


Selain itu, kata Menteri Budi, pemerintah akan mempercepat akselarasi vaksinasi Covid-19 sampai akhir tahun. "Kita pasang oksigen sebagai persiapan. Mudah-mudahan tidak terjadi. Penting bagi kita mempercepat vaksinasi terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan dengan imunitas terganggu."


Untuk mendeteksi lebih cepat adanya varian yang awalnya ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) itu, Kementerian Kesehatan akan menyebar teknologi baru untuk tes PCR di pintu utama kedatangan luar negeri. Tes PCR ini mampu melihat simptom Omicron dengan identifikasi lebih cepat, yakni 4-6 jam.


"Kita akan datangkan 15 mesin genome sequencing baru, mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau di Indonesia, Sumatera, Kalimantan sulawesi, Maluku, Papua, agar tes ini jadi lebih cepat dan jaringan jadi lebih kuat tidak hanya di Jawa," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ***