EmitenNews.com - PT Indointernet (EDGE) mengantongi fasilitas kredit senilai Rp2,81 triliun. Fasilitas dari Bank Central Asia (BBCA) itu, diperoleh melalui anak usaha yaitu Ekagrata Data Gemilang (EDG). Fasilitas kredit itu, dijamin oleh aset-aset EDG, dan jaminan perusahaan alias corporate guarantee. 


Perjanjian itu telah diteken pada 28 Maret 2022. Fasilitas kredit itu meliputi fasilitas kredit multi maksimum Rp100 miliar. Terbagi atas fasilitas kredit lokal maksimum Rp50 miliar, dan fasilitas time loan revolving sejumlah Rp100 miliar. Fasilitas itu, dibanderol bunga floating interest rate berdurasi satu tahun, untuk modal kerja.


Selanjutnya, fasilitas kredit investasi 1-15 maksimum Rp2,71 triliun. Durasi pinjaman sembilan tahun dengan bunga floating interest rate. Tujuannya untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1, pembiayaan perluasan data center EDGE 1, dan pembiayaan pembangunan, dan perluasan data center EDGE 2.


Pinjaman itu dilatari kebutuhan dana EDG untuk keperluan pembangunan, pengembangan pusat data, dan keperluan modal kerja EDG. Maklum, EDG baru beroperasi pada 2021, EDG, dan butuh pinjaman dari pihak ketiga, khususnya perbankan.  


Sebagai perusahaan bergerak bidang aktivitas hosting, salah satu fokus kegiatan usaha EDG yaitu pembangunan data center (pusat data). Perkembangan usaha EDG direalisasikan dengan pembangunan pusat data untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan customer makin meningkat. 


Fasilitas kredit itu, akan meningkatkan liabilitas induk usaha perseroan. Namun, dengan pertimbangan fasilitas kredit untuk refinancing pembangunan data center EDGE 1, dan pembiayaan pembangunan EDGE 2, diharap meningkatkan secara pesat perkembangan, dan pembangunan pusat data EDG di masa depan. ”Kami berharap dapat meningkatkan fleksibilitas, likuiditas keuangan, dan arus kas EDG dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” harap Donauly Elena Situmorang, Corporate Secretary Indointernet. (*)