Kemenperin Dukung Industri Baja jadi Motor Penggerak Perekonomian
Ilustrasi industri baja. dok. BeritaSatu.
EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung para pelaku industri baja untuk terus menjadi motor penggerak perekonomian. Sektor ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui penambahan nilai dan menjadi faktor pengganda (multiplier effect) dalam meningkatkan daya saing ekonomi negara.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, industri baja memiliki peran vital dalam menyokong pertumbuhan ekonomi. Juga pengembangan beberapa industri penting lainnya, seperti energi, konstruksi, otomotif dan transportasi.
Sektor ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui penambahan nilai (added value) dan menjadi faktor pengganda (multiplier effect) dalam meningkatkan daya saing ekonomi negara. Karenanya, Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung investasi dan inovasi dalam membangun struktur industri baja melalui berbagai kebijakan.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung para pelaku industri baja untuk terus menjadi motor penggerak perekonomian melalui industri ini.
Dalam kesempatan Pengukuhan Pengurus The Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) Periode 2023-2025, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemenperin mengharapkan agar IISIA sebagai perwakilan industri besi dan baja dapat mendukung berbagai upaya pemenuhan kebutuhan domestik akan baja, meningkatkan kualitas produk baja, dan mengambil inisiatif dalam pengembangan energi terbarukan.
"Sektor industri baja harus menjadi contoh dalam merangkul prinsip-prinsip keberlanjutan dan berperan aktif dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan," ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin.
Hal ini juga terkait dengan rencana aksi dekarbonisasi di sektor industri. Menperin telah menyampaikan bahwa sektor industri ditargetkan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2050, atau 10 tahun lebih cepat dari target nasional.
Industri baja menjadi salah satu sektor yang cukup diperhatikan dalam rencana aksi ini, dan isu mengenai energi terbarukan yang ramah lingkungan menjadi tantangan bagi industri baja. ***
Related News
Danantara-BP BUMN Kirim 1.000 Relawan 100 Truk Bantuan ke Sumatera
Rilis Daftar Pedagang Aset Kripto, Kiat OJK Siapkan Rujukan Resmi
Jelang Tutup Tahun, Realisasi PNBP Sektor ESDM Tembus Rp228 Triliun
APBN Dioptimalkan untuk Tanggap Darurat dan Rekonstruksi Sumatera
Musim Hujan Risiko Bencana; Pemerintah Waspadai Inflasi Volatile Food
Ekspor Baja dan CPO Turun, Permintaan Domestik Perlu Diperkuat





