Kementan Latih Petani Food Estate Kalteng Kendalikan Hama Terpadu
EmitenNews.com - Kapasitas dan kompetensi petani menjadi sasaran Pelatihan Tematik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Angkatan V di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng). Pelatihan digelar di BPP Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah selama tiga hari, mulai hari ini, Selasa (15/3/2022) hingga Kamis (17/3/2022) mendatang.
Pelatihan digelar oleh Kementerian Pertanian RI, difasilitasi oleh BBPP Binuang selaku UPT BPPSDMP Kementan mengawal Food Estate sebagai Program Super Prioritas Nasional melalui Pendampingan Petani dalam PHT.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulang kali menegaskan tentang tujuan pembangunan pertanian. Utamanya adalah peningkatan produksi, peningkatan kualitas, meningkatkan intensitas pertanaman, serta budidaya yang ramah lingkungan melalui pengelolaan hama terpadu. Tujuan akhirnya kesejahteraan petani.
"Petani Indonesia tidak boleh tertinggal, karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Mentan.
Menurut Mentan, sektor pertanian akan makin kuat apabila didukung riset dan inovasi berkelanjutan maka petani Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi 4.0.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan pelatihan PHT bertujuan menjaga sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian.
"Pelatihan Tematik PHT, tujuan utamanya mengajarkan petani mengantisipasi serangan hama dengan mengenali organisme pengganggu tanaman atau OPT," kata Dedi Nursyamsi.
Menurutnya, hama dan penyakit memicu kerusakan tanaman, akibatnya produktivitas menurun hingga gagal panen, "maka hama dan penyakit perlu dikendalikan apabila populasinya melampaui ambang ekonomi."
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Yulia Asni Kurniawati menambahkan bahwa Pelatihan Tematik PHT membuka wawasan petani untuk dapat membedakan organisme bukan hama (musuh alami) dan organisme berpotensi menjadi hama, sekaligus faham tentang parameter ambang ekonomi (AE) dari analisis kerusakan tanaman.
"Pelatihan ini juga menanggapi cepat dan cermat serta sigap menanggapi keluhan petani atas serangan hama di kawasan Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau," kata Yulia AK.
Dia menambahkan, pelatihan tersebut juga melakukan penerapan inovasi berbasis spesifik lokalita dalam PHT. ***
Related News
Harga Referensi CPO Periode November 2025 Naik Tipis Jadi USD963,75/MT
Presiden Serahkan 16 Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR
91,8 Persen Pemerintah Daerah Telah Terapkan Digitalisasi Pembayaran
Target 12 PSN Senilai Rp270 Triliun, Tuntas Hingga Akhir 2025
Industri Agro Sumbang 52,07 Persen PDB pada Semester I 2025
Sejumlah Indikator Ekonomi dalam Tren Positif, Utilisasi Meningkat





